Langsung ke konten utama

Mengenal Istilah Bahan Haram


 

Dalam aturan Islam, salah satu bahan yang perlu dikritisi kehalalannya adalah bahan yang berasal dari hewan. Kehalalan bahan asal hewan tidak saja ditentukan dari asal hewannya, tapi juga cara penyembelihannya. Membanjirnya produk impor ke negari kita, mengharuskan konsumen untuk lebih teliti mengenali produk-produk yang mengandung produk hewani yang jelas-jelas haram atau minimal subhat.

Berikut ini istilah bahan-bahan haram yang jamak dipakai.

Pork
Pork merupakan istilah dalam bahasa Inggris untuk daging babi. Daging babi merupakan jenis daging yang paling luas dikonsumsi di dunia. Sekitar 50 persen asupan protein hewani penduduk dunia berasal dari daging babi. Menurut data FAO tahun 2002, lima negara terbesar pengkonsumsi daging babi (dalam satuan kalori per kapita per hari) adalah Austria (352,8), Swiss (349,6), Finlandia (343,2), Cina (331,8), dan Perancis (301,6).

Bacon
Bacon merupakan istilah dalam bahasa Inggris untuk daging yang diambil dari bagian punggung, samping, atau perut babi atau dari sapi yang kemudian diasinkan (curing) atau diasapi (smoking). Bacon yang berasal dari sapi biasa disebut beef bacon. Komisi Fatwa MUI telah memutuskan untuk tidak memberi sertifikat pada produk bacon meski berasal dari sapi untuk menghindari kerancuan istilah yang dapat membingungkan konsumen.

Ham
Ham adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk bagian paha hewan besar secara umum, akan tetapi dalam penggunaannya, istilah ini terbatas untuk paha babi. Istilah ini digunakan untuk paha babi segar maupun yang sudah diasinkan dan diasapi. Keputusan Komisi Fatwa MUI untuk penggunaan istilah ham sama halnya dengan bacon.

Lard
Lard merupakan lemak yang diolah (rendering) dari lemak babi. Sumbernya dapat berasal dari seluruh bagian babi. Kualitas terbaik lard diperoleh dari lemak yang berada di sekitar ginjal. Sedangkan kualitas terendah berasal dari lemak yang berada di sekitar usus kecil. Sebagai bahan minyak makan, penggunaannya cukup luas dalam berbagai masakan. Karena titik lelehnya lebih tinggi dari mentega, maka penggunaan lard dalam pembuatan kulit pie dapat menghasilkan produk yang lebih renyah. Selain itu lard juga digunakan dalam pembuatan jenis-jenis pastry lainnya untuk meningkatkan tekstur dan flavor yang dihasilkan. Penggunaan lainnya adalah sebagai salah satu bahan pembuatan sabun.

Suet
Suet adalah lemak sapi atau kambing yang masih mentah, khususnya lemak padat yang berasal adari daerah sekitar perut dan ginjal dan digunakan dalam pembuatan tallow.

Tallow
Tallow adalah jenis lemak yang berasal dari sepi atau kambing yang merupakan hasil pengolahan (rendering) dari suet. Tallow dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan untuk memasak, makanan hewan, bahan pembuat sabun, bahan pembuat lilin, hingga penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan biodisel dan oleochemicals lainnya.

Shortening
Shortening merupakan lemak yang berasal dari hewan, tumbuhan maupun campuran keduanya. Banyak digunakan sebagai bahan produk bakeri, dengan tujuan menghasilkan tekstur yang lembut dan renyah. Istilah vegetable shortening perlu dicermati karena menurut ketentuan FDA (Badan Pengawasan Pangan dan Obat Amerika) penggunaan campuran 80-90 persen minyak tumbuhan dengan 10-20 persen lemak hewan dalam suatu produk masih diijinkan untuk dicantumkan sebagai vegetable shortening pada labelnya.

Gelatin
Gelatin adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan jaringan ikat hewan (tulang dan kulit). Jenis hewan yang umum digunakan sebagai bahan baku adalah babi dan sapi serta ikan dalam jumlah kecil. Gelatin digunakan secara luas dalam produk pangan maupun obat-obatan untuk berbagai tujuan seperti bahan pembuat jeli, penstabil, pengental, pembentuk tekstur, bahan baku kapsul, dan sebagainya. Gelatin sudah mulai banyak diganti dengan bahan-bahan nabati seperti agar, pektin, konnyaku, dan jenis-jenis gum lainnya dan sering disebut sebagai vegetable gelatine.

Ir Muti Arintawati MSi, Auditor LP POM MUI.

Sumber: Republika

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver ...

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selai...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersus...