Lebaran sebentar lagi. Sudah pasti permintaan akan bahan makanan segar seperti sayuran, buah-buahan dan daging akan meningkat. Membedakan sayuran atau buah-buahan segar dengan yang busuk, tentu mudah. Lain halnya dengan daging. Apalagi fenomena daging glonggong yang sejak lama jadi buah bibir masyarakat nggak pernah ada matinye. Daging glonggong atau daging sapi glonggong adalah daging yang diambil dari sapi yang diglonggong dulu sebelum disembelih. Sapi pedaging yang sehat mula-mula dicekoki dengan air. Air yang diminumkan bukan melalui wadah (bak) yang biasa disediakan sehingga si sapi bisa minum seperlunya. Namun si sapi dicekoki selang air untuk diberi air terus menerus. Inilah yang dimaksud dengan glonggong. Bahkan ada pula si sapi diperlakukan dengan posisi kedua kaki depannya lebih tinggi dari kaki belakang, dengan maksud agar si sapi dapat menampung air yang lebih banyak, akibatnya si sapi lebih berat (tambun). Ada kala kejadian sampai si sapi mati. Untuk sapi yang masih hidup biasanya didiamkan dulu sekitar 6 jam, baru kemudian disembelih. Astaghfirullah, biadab sekali!
Ini cara sederhana untuk mengetahui ciri-ciri daging sapi glonggongan:
• Kondisi daging lembek, daya tahannya kurang dan berwarna merah pucat
• Biasanya tidak dijual digantung, tetapi diwadahi di dalam baskom, karena air dari daging glonggong yang digantung akan menetes dan akan mengurangi berat daging.
• Ketika dimasak daging glonggong akan menyusut hingga 50 % karena banyak airnya.
• Harga jual daging glonggong biasanya tidak begitu berbeda dengan daging biasa. Kadang-kadang juga dijual dengan harga lebih murah. Pedagang beralasan, daging tsb berkualitas rendah, dan seribu alasan lainnya.
Selain itu juga sempat ditemukan juga daging sapi tiruan yang berasal dari celeng. Nah kita pun harus mewaspadainya juga.
Adapun ciri-ciri daging sapi celeng adalah sebagai berikut:
• Dagingnya berwarna lebih pucat.
• Tekstur seratnya lebih halus.
• Lemaknya lebih tebal.
• Dagingnya lebih banyak mengandung air daripada daging sapi.
• Aroma daging celeng lebih amis daripada aroma daging sapi.
• Harganya lebih murah.
Pemahaman arti daging ASUH
Direktorat Jenderal Peternakan dalam melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat guna menjamin ketentraman bathin masyarakat, melakukan rekomendasi sosialisasi ketersediaan daging sapi ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal). Sosialisasi daging sapi ASUH bukan saja diperuntukkan bagi pihak-pihak terkait penanggung jawab ketersediaan daging sapi ASUH di masyarakat dan peternak sapi potong saja tetapi juga sampai di tingkatan konsumen.
Daging sapi harus merupakan hasil pemotongan ternak sapi yang dilakukan secara halal dan baik (halalan thoyyiban) dan harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi dengan hasil produksinya berupa karkas sapi utuh atau potongan potongan karkas sapi yang memenuhi persyaratan daging sapi ASUH. Daging sapi ASUH adalah Aman tidak mengandung bibit penyakit (bakteri, kapang, kamir, virus, cacing, parasit), racun (toksin), residu obat dan hormon, cemaran logam berat, cemaran pestisida, cemaran zat berbahaya serta bahan-bahan/unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan penyakit dan akan mengganggu kesehatan manusia. Sehat diartikan mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh, Utuh berarti tidak dicampur dengan bagian-bagian lain dari hewan yang tidak layak konsumsi dan Halal diartikan sebagai perolehan hasil produksi ternak sapi yang tidak diharamkan sesuai dengan syariat agama Islam. Daging sapi Halal merupakan hasil produksi ternak sapi yang tidak diharamkan dan melakukan penyembelihan ternak sapi sesuai dengan syariat agama Islam.
Cara praktis memilih daging sapi yang baik dan asuh ;
1. Dengan mata telanjang akan terlihat jelas bagaimana kondisi lingkungan tempat penjualan daging ;
jika tercium bau busuk yang menusuk hidung artinya pedagang daging tidak menerapkan praktek higenies.
jika lingkungannya bersih lihatlah lebih lanjut dari penampilan penjual daging yaitu kumal atau tidak dengan rambut yang gondrong atau tidak.
lihat pula peralatan yang digunakan oleh pedagang daging seperti pisau, talenan, sendok garpu daging apakah bersih atau kotor.
2. Bila ketiga hal tersebut di atas tidak bermasalah dapat dilanjutkan dengan melihat kualitas dari daging sapi.
Daging sapi segar biasanya: kenyal, kesa, padat dan tidak kaku jika ditekan dengan tangan bekas pijatan kembali keposisi semua
Daging sapi segar berwarna merah cerah dan mengkilap.
Daging sapi segar tidak berbau masam/ busuk
Daging sapi segar tidak berlendir, tidak bersa lengket dan terasa basah ditangan
Daging sapi dijual dengan cara digantung, tidak diwadahi.
Daging sapi ketika dimasak akan menyusut secara wajar.
Nah mungkin teman2 yang ada yang punya pengetahuan dan pengalaman lain. Silahkan kita berbagi ilmu. Terima kasih
Sumber Pustaka dari berbagai sumber
Indah Supriyatna