Langsung ke konten utama

Bisnis Powdered Beverage di Indonesia


Foodreview.biz- Minuman serbuk dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang sangat pesat dan dijual dalam bentuk kemasan sachet atau kemasan yang lebih besar. Jenis minuman dalam bentuk serbuk cukup beragam, ada kategori kopi, coklat, teh, dan ada juga kategori beverage yang kadang disebut sebagai powder juice drink.

Salah satu pelopor minuman serbuk juice adalah General Foods yang pada tahun 1957 meluncurkan produk dengan rasa jeruk. Minuman serbuk kemudian berkembang dengan pesat dengan berbagai diferensiasi seiring dengan perkembangan teknologi produksi dan bahan baku.

Powder beverage drink diawali dengan jenis powder fruit juice sebagai minuman penghilang rasa haus, sekarang berkembang menjadi beberapa kategori untuk membidik pasar yang berbeda-beda, misalnya minuman energi yang fokus pada efek segar bagi peminumnya; kategori minuman energi mempunyai kontribusi cukup besar dalam minuman serbuk yang bisa mencapai lebih dari Rp 1.2 trilyun per tahun. Kategori lain adalah minuman herbal (misalnya jahe, kunyit instan), yang semakin berkembang karena meningkatnya kepedulian konsumen untuk mengkonsumsi bahan-bahan natural. Minuman fungsional (minuman dengan penambahan bahan yang berguna untuk tubuh, misalnya vitamin E, serat, vitamin C dosis tinggi) yang berkembang karena kepedulian konsumen akan kurangnya asupan dari makanan sehari-hari. Ada juga jenis minuman serbuk isotonik (berfungsi mengganti cairan tubuh khususnya ketika berolahraga), serta minuman berbasis susu dan creamer dimana jenis minuman serbuk ini semakin banyak dikembangkan oleh produsen karena pada umumnya produk dengan kandungan susu diterima baik oleh konsumen (misalnya: susu dengan sereal, susu dengan telur).

Penyajian minuman serbuk cukup dilarutkan dengan air dingin misalnya untuk minuman rasa buah atau dengan menggunakan air panas misalnya untuk minuman herbal. Selain itu ada jenis minuman serbuk yang penyajiannya perlu menggunakan shaker atau diblender.

Teknik produksi

Dalam pembuatan minuman serbuk dikenal beberapa proses pembuatan diantaranya adalah:

1. Dry Mix

Pada teknologi ini dilakukan proses pencampuran beberapa bahan baku yang telah berbentuk powder. Alat yang digunakan sebagai pencampur adalah mixer. Jenis mixer yang bisa dipakai antara lain drum mixer, v mixer, dan ribbon mixer. Prinsip kerjanya adalah: bahanbahan dimasukkan ke dalam mixer dan bahan-bahan ini akan bercampur secara merata dalam waktu yang ditentukan. Dalam proses dry mix perlu diperhatikan berat jenis dan ukuran partikel bahan yang akan menentukan homogennya produk akhir. Keuntungan dari metode ini adalah cara kerjanya mudah dan sederhana. Sedangkan kelemahannya adalah masih memungkinkan bahan tidak tercampur secara merata.

2. Teknologi kristalisasi Teknologi kristalisasi

Ini merupakan salah satu teknologi alternatif yang sederhana dan murah untuk menghasilkan minuman serbuk instan. Teknologi ini berdasarkan pada pemanfaatan sifat gula pasir (sukrosa) yang dicairkan dapat membentuk kristal jika dipanaskan. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: gula pasir dipanaskan sampai mencair dan bercampur dengan bahan lain dan ketika air menguap akan terbentuk kembali butiranbutiran padat yang telah memiliki cita rasa. Teknologi ini dapat digunakan pada bahan pangan yang tidak memiliki pH asam, pH optimum untuk menghasilkan produk yang baik adalah sekitar 6,7-6,8 karena jika digunakan pada pH larutan yang rendah (asam) proses kristalisasi sukrosa tidak akan terbentuk dan larutan menjadi liat. Proses kristalisasi biasanya dilakukan industri rumahan karena bisa dilakukan tanpa peralatan khusus. Kelemahannya adalah prosesnya membutuhkan waktu lama dan kapasitas terbatas.

3. Granulasi

Alat yang digunakan dalam teknik granulasi ini disebut mesin fluid bed dryer. Prinsip dari sistem ini adalah memasukkan bahan pengisi berupa serbuk halus ke dalam mesin (chamber), kemudian disemprot dengan air atau larutan yang diinginkan. Saat dilakukan penyemprotan, serbuk yang ada di dalam chamber digerakkan sambil dikeringkan dengan menggunakan udara panas (70-90OC). Serbuk yang sudah kering akan berbentuk granul. Granul ini kemudian diayak sesuai ukuran partikel yang diinginkan sehingga diperoleh ukuran partikel yang seragam. Serbuk yang dihasilkan dari sistem granulasi memiliki kelebihan yaitu lebih mudah larut karena ukurannya yang halus dan seragam.


Keunggulan minuman serbuk

Minuman serbuk memiliki beberapa keunggulan antara lain memiliki biaya distribusi yang lebih rendah, mudah disimpan, daya simpan produk cukup lama (bisa sampai 2 tahun) serta penggunaan bahan baku pada umumnya tidak memerlukan bahan pengawet karena produknya memiliki kadar air rendah.

Dengan adanya efisiensi biaya distribusi, maka pemasaran minuman serbuk bisa menjangkau area yang lebih luas, sehingga kita bisa dengan mudah menjumpai minuman serbuk bahkan di area yang terpencil sekalipun. Selain itu, dengan adanya kemasan sachet untuk sekali penyajian harga minuman serbuk cenderung terjangkau.

Inovasi

Sebagai langkah antisipasi persaingan, pengembangan produk merupakan sebuah strategi untuk menuju tingkat global yang memiliki persaingan yang lebih ketat. Inovasi produk merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk menjadikan minuman serbuk dikenal luas dan memberikan kontribusi di dalam masyarakat. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen diharapkan setiap industri terus berinovasi.

Inovasi dapat dilakukan untuk menurunkan biaya produksi atau untuk memberi nilai tambah diferensiasi produk dengan menambahkan bahan-bahan lain sehingga tercipta produk-produk baru dengan rasa dan pilihan yang beragam serta kemasan yang lebih berkualitas. Perkembangan inovasi minuman serbuk di pasaran cukup tinggi. Saat ini minuman serbuk banyak dikembangkan seiring perkembangan teknik produksi, teknologi flavor dan ingridien.

Bagi produsen yang ingin mengembangkan usaha, minuman serbuk merupakan pilihan tepat. Hal ini dipengaruhi oleh wilayah Indonesia yang luas, keadaan iklim tropis dan jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial bagi industri minuman serbuk.

Bing Ananta Andimulia dan AstutiSitanggang , PT Supra Sari Lestari

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver ...

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selai...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersus...