ipb.ac.id, Banyak-banyaklah makan buah, karena berarti Anda menurunkan risiko penyakit kronis, seperti kanker, jantung, diabetes. Selain sebagai pabrik kata-kata, mulut juga merupakan gerbang bagi makanan, sekaligus gerbang bagi penyakit. Oleh sebab itu ada istilah "You are what you eat". Anda adalah apa yang Anda makan. Contoh mudahnya adalah jika Anda sehat itu adalah refleksi dari makanan yang masuk ke dalam mulut Anda.
Rata-rata susunan tubuh manusia (orang dewasa), terdiri dari :
- air 63 persen
- protein 17 persen
- lemak 13 persen
- mineral enam persen
- karbohidrat, vitamin, dan lain-lain satu persen
"Dengan semakin majunya pengetahuan teknologi pangan, kini bukan saatnya lagi membicarakan makanan bergizi yang baik bagi tubuh. Harus lebih spesifik lagi, yaitu pangan fungsional," papar Prof. Dr,Ir. Made Astawan, MS, di hadapan wartawan saat berlangsung acara "Wisata Pengetahuan-Buavita" pada 4 Agustus 2004 di Lembang Jawa Barat.
Apa itu pangan fungsional? Menurut Made, pangan fungsional memiliki tiga fungsi utama :
1. Fungsi gizi (fungsi primer)
2. Fungsi sensoris (fungsi sekunder)
3. Fungsi fisiologis (fungsi tersier)
Selama ini masyarakat lebih mengutamakan fungsi yang kedua, yakni fungsi sensoris, yang memanjakan lidah lebih diutamakan. "Pangan fungsional adalah pangan, baik yang alami maupun olahan, mengandung satu atau lebih senyawa yang diketahui memiliki fungsi tertentu dan menguntungkan bagi kesehatan berdasarkan kajian ilmiah, kata Made. Fungsi fisiologis maksudnya adalah makanan yang mengandung senyawa-senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol, gula darah, dan sebagainya.
Menghadapi aneka masalah kesehatan dan lingkungan yang semakin ekstrim (membuat radikal bebas kian merajalela), sehingga functional foods akan semakin diperlukan. Mengapa? "Karena biaya perawatan kesehatan mahal, meningkatnya jumlah lansia, peranan pangan sebagai obat, kesadaran konsumen terhadap kesehatan. Selain itu ada alasan lain, yakni peluang komersial baru bagi industri, bukti ilmiah tentang manfaat kesehatan komponen pangan tertentu, serta berkembangnya teknologi pangan," jelas Staf Pengajar Departemen Teknologi Pangan & Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini.
Kelompok senyawa yang diduga memiliki peranan fisiologis tertentu dalam kelompok pangan fungsional, antara lain: serat pangan (dietary fiber), oligosakarida (prebiotics), gula poliol (sugar alcohols), asam lemak tak jenuh, peptida dan protein tertentu, glikosida dan isoprenod, polifenol dan isoflavon, kolin, lesitin dan karnitin, bakteri asam laktat (probiotics), serta vitamin dan mineral tertentu.
Secara alami pangan fungsional tersebut terdapat dalam makanan; namun sayangnya pola makan sehat masih belum membudaya di masyarakat. Menurut Made asal mau mengikuti pola makan yang dianjurkan, ditambah melakukan pola hidup sehat yang lain, niscaya kesehatan akan berada di tangan.
Komposisi energi yang disarankan :
- 60-74 persen dari karbohidrat
- 15-20 persen dari protein
- 20-25 persen dari lemak
- cukup vitamin, mineral dan serat
Contoh pola makan sehat :
- Roti, sereal, nasi, pasta (6-11 penyajian)
- Sayur mayur yang berwarna-warni (3-5 penyajian)
- Buah-buahan (2-4 penyajian)
- Susu, yogurt, keju dan hasil olahannya (2-3 penyajian)
- Daging, telur, ikan, kacang-kacangan (2-3 penyajian)
- Minyak goreng, lemak, mentega, gula (gunakan sesedikit mungkin)
Buah rendah
Namun sayangnya; menurut Prof. Made di Indonesia konsiimsi buah dan sayuran belum terlalu membudaya bahkan masih terlalu rendah. Padahal target yang diharapkan hanyalah berkisar lima persen dari total energi yang konsumsi.
Padahal, menurut National Academy of Sciences/NAC 1982), senyawa fitokimia pada bahan parigan dapat menurunkan risiko kanker. Bahkan secara spesifik Watson tahun 2001 mendapati bahwa konsumsi buah dan sayuran dapat menurunkan risiko penyakit kronis. Buah kaya akan vitamin A, C dan E, yang notabene merupakan vitamin golongan antioksidan. Antioksidan menurut NAC dapat menurunkan risiko penyakit kanker penyakit jantung koroner, stroke, katarak, penyakit neurodegeneratif (Alzheimer dan Parkinson). Antioksidan juga dapat mencegah kerusakan sel pankreas, sehingga baik bagi ' penderita diabetes mellitus.
Mereguk manfaat jus buah
Dalam kesempatan media briefing tersebut, Prof. Dr. Ir Made Astawan, mengingatkan ada pilihan bagi mereka yang relatif sibuk untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dari buah, yakni dari jus buah.
Apa yang diperoleh dari jus buah?
- Sumber cairan
- Sumber vitamin
- Sumber mineral
- Karbohidrat dengan glikemik indeks (GI) rendah
- Sumber senyawa fitokimia
"Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari unsur air, oleh sebab itu jus buah merupakan sumber cairan yang baik. Air sangat vital bagi kehidupan manusia. Kebutuhan cairan bagi orang dewasa normal adalah satu ml/kkalori energi, yakni setara dengan 2000-2500 ml/hari," jelas Made. Tentang kebutuhan air setiap hari, ia menekankan bahwa masyarakat seringkali salah mengerti. Kebutuhan cairan tubuh jangan hanya diartikan sebagai air putih. Tetapi juga mencakup cairan yang lain, misalnya jus buah atau air dalam makanan yang lain. Yang penting, antara keluarnya air dengan jumlah air yang diminum harus seimbang.
Kehilangan air per hari :
urin : 1100 ml
keringat : 600 ml
pernapasan : 300 ml
feses : 100 ml
Jumlah : 2000 ml
Konsumsi air per hari :
cairan : 1000 ml
air dalam makanan : 700 ml
hasil metabolisme : 300 ml
Jumlah : 2000 ml
Kehilangan cairan tubuh berdampak bagi kesehatan tergantung dari jumlah yang hilang. Kehilangan cairan sebanyak tiga persen akan menyebabkan penurunan produksi air liur dan urin. Sedangkan kehilangan yang lebih banyak lagi (lima persen) dapat membuat prestasi kerja menurun, meningkatkan denyut nadi dan suhu tubuh. Kehilangan 10-12 persen menyebabkan gangguan mental, kesulitan menelan, gangguan fungsi-fungsi tubuh, dan 20 persen dapat menyebabkan kematian.
Sumber vitamin
Vitamin C jenis vitamin yang paling menonjol pada jus buah, penelitian membuktikan bahwa vitamin C pada jus buah lebih baik daripada yang sintetik. Fenomena ini dikarenakan kehadiran komponen flavonoid pada jus mempengaruhi sistem sirkulasi darah, htas dan elastisitas kapiler. Aksi ini dikenal sebagai "aksi vitamin P".
Unsur penting lain yang terdapat dalam jus adalah asam beragam fungsinya, antara lain;
gizi, infeksi dan-radang sendi, dan pada mencegah terjadinya cacat bawaan NTD (neural selama kehamilan:
Mineral, jarang disebut-sebut sebagai kandungan penting dalam jus buah, padahal mineral seperti potassium (K); kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P), besi (Fe), tembaga (Cu), dan lain-lain, meski diperlukan dalam jumlah kecil, namun sangat bermanfaat menjaga kesehatan.
Sementara itu M. Muhthasawwar Senior Marketing Manager PT Ulirajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk, menjelaskan bahwa proses pengolahan dan pengemasan sangat berperan penting dalam menjaga mutu jus buah. "Selain harus bersumber pada buah yang bermutu baik, diolah dengan tingkat sanitasi dan higienis tinggi, serta proses pengolahan dengan sterilisasi ultra high temperatur (UHT), pengemasan juga dilakukan secara aseptic, dengan 'bahan kedap udara dan sinar yang terdiri dari enam (apisan," papar pria yang akrab dipanggil Azwar ini.
Biasakan baca label
Mengingat demikian banyaknya produsen jus buah, Made mengingatkan agar masyarakat sebagai konsumen mulai membiasakan diri untuk membaca label pada kemasan. Menurut ketentuan Badan POM setiap produsen wajib mencantumkan label pada kemasan. "Bukan hanya itu, mulai sekarang cobalah untuk teliti membaca informasi nilai gizi dan energi per saji kemasan. Biasanya juga dapat diketahui angka kecukupan gizi (AKG) berdasarkan diet tertentu." Dengan demikian, selain menikmati kesegarannya, kita juga bisa meraup gizi dari jus buah. Hmmm.
Sumber : Majalah Nirmala
http://www.dnet.net.id/kesehatan/kiatalami/detail.php?id=3527