REPUBLIKA.CO.ID, French fries atau kentang goreng
rasanya bukan lagi menu asing di telinga masyarakat. Menu ini seringkali
dihidangkan bersama makanan berat lainnya di restoran tertentu, terutama
restoran cepat saji.
Kentang goreng punya penggemar sendiri sebab rasanya yang
gurih dan nikmat apalagi jika dimakan dengan saus tomat atau sambal. Tapi
seberapa yakin kita jika kentang goreng yang kita konsumsi itu halal?
Dosen Institut Pertanian Bogor yang juga Mantan LPPOM MUI,
Anna P. Roswiem mengatakan ada beberapa titik kritis kehalalan kentang
goreng.
Kentang goreng agar bisa gurih, dibuat dari kentang, garam
dan minyak yang mengandung lemak. Lemak minyak ini ada yang berasal dari
tumbuhan. Namun, kadangkala sering ditambah zat lain agar bisa jernih. Untuk
bisa jernih tentu minyak ini disaring terlebih dulu.
Di sini harus diketahui penyaringnya terbuat dari apa.
Biasanya penyaringnya ini terbuat dari tempurung kelapa, kayu-kayuan, batu bara
hingga tulang. Nah, tulang yang mengandung karbon aktif ini tentu tidak boleh
dikonsumsi, halalnya perlu dikritisi.
Kemudian ada beberapa minyak goreng yang berwarna. Minyak
goreng ini mengandung betakaroten yang tidak stabil, sehingga perlu ada bahan
penstabilnya. Inilah yang perlu dikritisi sebab bahan penstabilnya kadang
terbuat dari gelatin.
Gelatin ini terbuat dari tulang atau kulit hewan.
Hewan-hewan termasuk sapi dan babi. Jika sapi pun, harus diketahui bagaimana
cara sembelihnya.
Di negara tertentu ada perusahaan minyak tumbuhan atau vegetable
oildimana pemerintahannya membolehkan mereka mengklaim produknya sebagai
vegetable oil walaupun ada kandungan lemak dari hewan sebanyak 15 persen.
Lemak hewan atau animal fat ini tentu harus
diketahui hewan dari apa berikut cara sembelihannya apakah sesuai syariat Islam
atau tidak.
Beberapa vegetarian yang mengonsumsi french fries merasa
aman hingga mereka mengetahui bahwa minyak yang dipakai menggoreng kentang itu
ada kandungan animal fatnya. Tentu saja perusahaan ini tak bisa dipidana sebab
mendapat dukungan pemerintah. Tapi untungnya Indonesia tidak termasuk
negara-negara tersebut.
Kentang goreng juga mengandung garam agar bisa gurih dan
terasa asin. Ada beberapa bentuk penyajian, yaitu kentang digoreng, setelah
jadi lalu ditaburi garam dan ada juga yang kentang direndam garam lalu
digoreng.
Untuk cara penyajian pertama, perlu hati-hati. Sebab untuk
bisa menabur secara merata, biasanya garam diberi anti kental. Anti
kental ini biasanya ada turunan asam lemak, yang terbuat dari tumbuhan atau
hewan.
Anna mengimbau agar masyarakat membeli kentang goreng yang
ada logo halalnya untuk keamanan. Baik logo halal dari MUI ataupun logo halal
dari negara lain. Untuk restoran cepat saji seperti KFC, McDonalds itu sudah
ada jaminan halalnya sehingga kentang gorengnya aman untuk dikonsumsi.
Reporter : Riana Dwi Resky
|
Redaktur : Citra Listya Rini
|