detikfood, Berwarna putih, cokelat, dan hitam, chia seed menjadi salah satu bahan makanan tersehat menurut Dr. Oz. Walau biji chia baru terkenal akhir- akhir ini, manfaat dan konsumsinya sudah dikenal oleh masyarakat Aztec beratus- ratus tahun lalu.
Biji chia berasal dari tanaman dengan nama latin salvia hispanica. Tanaman tersebut merupakan spesies famili mint,Lamiacea yang berasal dari Meksiko pusat dan selatan serta Guatemala. Nama 'chia' sendiri mempunyai arti oily atau berminyak.
Konsumsinya dicatat pertama kali dalam Codex Mendoza yang dibuat oleh suku Aztec. Jurnal tersebut dibuat tahun 3500 sebelum Masehi dan menjelaskan chia seed ditanam dan menjadi salah satu hasil panen terpenting selain jagung. Bukti biji chia menjadi salah satu bahan pangan penting juga dicatat dalam Florentine Codex yang dibuat antara tahun 1540-1585.
Umumnya biji chia berbentuk lonjong dan dengan diameter 1 mm dan multi warna (cokelat, hitam, abu- abu, dan putih). Salah satu keunikan bijian ini adalah sifatnya yang hydrophilic atau menyerap cairan 12 lebih besar dari berat total. Sehingga saat direndam air beberapa lama, teksturnya akan berubah menjadi seperti gel.
Dilansir dalam BBC (22/05/2014) biji chia secara tradisional dikonsumsi di Meksiko dan barat daya Amerika Serikat. Tak hanya di Meksiko saat ini Chia mulai dijual di Bolivia, Argentina, Ekuador, Nikaragua, Guatemala, dan Australia. Berdasarkan laporan lembaga penelitian Mintel, tahun 2011 ada 72 produk chia dijual dipasaran dan 28 produk makanan berbahan biji chia dikeluarkan tahun 2012.
Kepopulerannya didukung penuh oleh kandungan nutrisinya. Menurut Nutritional Science Research Institute (22/05/2014), 100 gram biji chia mengandung 20,7 gram protein, 32,8 gram lemak, 41, 2 gram serat, 714 mg kalsium, 16,4 mg zat besi, 613 mg Niacin (B3), dan 0,18 mg Thiamine (B1).
Biji chia merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan omega-3 tertinggi. Dalam 28 gram terkandung 5 gram asam lemak omega -3 termasuk α-linolenic acid (ALA) untuk mencegah inflamasi dan penyakit jantung.
Konsumsi juga baik bagi para pelaku diet karena serat di dalamnya membuat perut lebih kenyang dan menghindari makan berlebih. Tak hanya itu, beberapa penelitian juga membuktikan biji chia dapat menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah untuk cegah diabetes.
(odi/dni)
http://food.detik.com/read/2014/05/22/183309/2589981/900/biji-chia-bijian-kuno-kaya-antioksidan-dan-omega-3?d992202284
Biji chia berasal dari tanaman dengan nama latin salvia hispanica. Tanaman tersebut merupakan spesies famili mint,Lamiacea yang berasal dari Meksiko pusat dan selatan serta Guatemala. Nama 'chia' sendiri mempunyai arti oily atau berminyak.
Konsumsinya dicatat pertama kali dalam Codex Mendoza yang dibuat oleh suku Aztec. Jurnal tersebut dibuat tahun 3500 sebelum Masehi dan menjelaskan chia seed ditanam dan menjadi salah satu hasil panen terpenting selain jagung. Bukti biji chia menjadi salah satu bahan pangan penting juga dicatat dalam Florentine Codex yang dibuat antara tahun 1540-1585.
Umumnya biji chia berbentuk lonjong dan dengan diameter 1 mm dan multi warna (cokelat, hitam, abu- abu, dan putih). Salah satu keunikan bijian ini adalah sifatnya yang hydrophilic atau menyerap cairan 12 lebih besar dari berat total. Sehingga saat direndam air beberapa lama, teksturnya akan berubah menjadi seperti gel.
Dilansir dalam BBC (22/05/2014) biji chia secara tradisional dikonsumsi di Meksiko dan barat daya Amerika Serikat. Tak hanya di Meksiko saat ini Chia mulai dijual di Bolivia, Argentina, Ekuador, Nikaragua, Guatemala, dan Australia. Berdasarkan laporan lembaga penelitian Mintel, tahun 2011 ada 72 produk chia dijual dipasaran dan 28 produk makanan berbahan biji chia dikeluarkan tahun 2012.
Kepopulerannya didukung penuh oleh kandungan nutrisinya. Menurut Nutritional Science Research Institute (22/05/2014), 100 gram biji chia mengandung 20,7 gram protein, 32,8 gram lemak, 41, 2 gram serat, 714 mg kalsium, 16,4 mg zat besi, 613 mg Niacin (B3), dan 0,18 mg Thiamine (B1).
Biji chia merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan omega-3 tertinggi. Dalam 28 gram terkandung 5 gram asam lemak omega -3 termasuk α-linolenic acid (ALA) untuk mencegah inflamasi dan penyakit jantung.
Konsumsi juga baik bagi para pelaku diet karena serat di dalamnya membuat perut lebih kenyang dan menghindari makan berlebih. Tak hanya itu, beberapa penelitian juga membuktikan biji chia dapat menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah untuk cegah diabetes.
http://food.detik.com/read/2014/05/22/183309/2589981/900/biji-chia-bijian-kuno-kaya-antioksidan-dan-omega-3?d992202284