Langsung ke konten utama

Evaluasi Sensorik

 


Evaluasi sensorik didefinisikan sebagai metode ilmiah yang digunakan untuk membangkitkan, mengukur, menganalisa, dan menafsirkan tanggapan terhadap produk seperti yang dirasakan melalui indera penglihatan, penciuman, sentuhan, rasa dan pendengaran. 

Peran
1. Strategi komersial, pemetaan produk
2. New product development
3. Cost reduction
4. Reformulasi produk existing
5. Identifikasi kesukaan konsumen
6. Membantu dalam proses Quality Assurance
7. Menganalisa kompetitor

Manfaat buat QA/ QC :
1. Mencegah defect
2. Mendeteksi kesalahan
3. Memutuskan rework bisa diterima atau tidak
 
Sensory evaluation memberikan pedoman untuk persiapan penyajian sampel dalam kondisi terkendali sehingga faktor bias diminimalkan.
 
Untuk menghilangkan bias :
 
1. Adanya bilik tes sehingga penilaian yang mereka berikan adalah milik mereka sendiri dan tidak mencerminkan pendapat orang disekitar mereka. Jangan dekat wc dan jangan dipinggir jalan raya
2. Sampel diberi nomor 3 digit tidak mengasosiasikan dengan sesuatu
3. Prosedur standar dapat ditetapkan untuk suhu sampel, volume, dan jarak waktu, sesuai kebutuhan untuk mengontrol variasi yang tidak diinginkan dan meningkatkan presisi pengujian
 
Contoh :
Kopi yang dikonsumsi dari mug putih dinilai kurang manis dibandingkan kopi yang dikonsumsi dari mug transparan atau biru
 
Yoghurt dianggap lebih padat ketika sendok yang digunakan untuk sampel yoghurt adalah sendok plastik yang lebih ringan dari pada sendok plastik yang lebih berat
 
Panelis bisa direkrut lintas divisi, ada reward, dikurangi tugas pada saat melakukan uji panelis. Karena alat ukurnya manusia maka harus terus dilakukan pelatihan.

Tahapan :
 
1. Diseleksi dan dipilih (screened)
2. Initial Selection (availability, healthy– no allergies, interest and willingness)
3. Screening (pengujian untuk sensory acuity– smell, taste, vision; kemampuan untuk membedakan; kemampuan untuk mendeskripsikan dan mengkomunikasikan)
4. Training Panelis : Setelah mereka lulus dari screening, maka training dilakukan berkala

Jenis analisa sensori :
 
1. Discriminative test :
 
a. Tri angle test untuk menguji Apakah ada perbedaan dari 2 tipe produk ini, mendapatkan panelis/ screen judges, terdapat pergantian bahan baku, menurunkan kompoisi bahan baku (garam/ gula) 
 
b. Duo trio : sampel standar diberikan dan 2 sampel uji dibandingkan dengan standar dimana salah satu sampel uji adalah sampel standar

c. Comparation test : memilih mana yang lebih kuat/ intens pada atribut tertentu

2. Descriptive analis : Untuk keperluan detil dari spesifikasi sensori suatu produk
 
3. Affective test : Uji kesukaan suatu produk. Biasanya uji kesukaan ini akan melibatkan sampel 75-150 konsumen yang merupakan pengguna reguler
 
Catatan ISA - Tukang Minuman
 

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan