Langsung ke konten utama

Nisin



From Wikipedia, the free encyclopedia, Nisin is a polycyclic antibacterial peptide with 34 amino acid residues used as a food preservative. It contains the uncommon amino acids lanthionine (Lan), methyllanthionine (MeLan), didehydroalanine (Dha) and didehydroaminobutyric acid (Dhb). These unusual amino acids are introduced by posttranslational modification of the precursor peptide. In these reactions a ribosomally synthesized 57-mer is converted to the final peptide. The unsaturated amino acids originate from serine and threonine, and the enzyme-catalysed addition of cysteine residues to the didehydro amino acids result in the multiple (5) thioether bridges.

Subtilin and Epidermin are related to Nisin. All are members of a class of molecules known as lantibiotics.
Nisin is produced by fermentation using the bacterium Lactococcus lactis. Commercially, it is obtained from the culturing of Lactoccus lactis on natural substrates, such as milk or dextrose, and is not chemically synthesized.


Nisin
Identifiers
CAS number 1414-45-5 Yes
PubChem 16219761
ChemSpider 21106355 Yes
UNII EN8XKG133D Yes
ChEMBL CHEMBL526744 
Jmol-3D images Image 1
Properties
Molecular formula C143H230N42O37S7
Molar mass 3354.07 g/mol
Appearance powder
Density 1.402 g/mL
Boiling point 2966 °C, 3239 K, 5371 °F
  (verify) (what is: Yes/?)
Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 °C, 100 kPa)
Infobox references

Contents


Properties

While most bacteriocins generally inhibit only closely related species, Nisin is a rare example of a "broad-spectrum" bacteriocin effective against many Gram-positive organisms, including lactic acid bacteria (commonly associated with spoilage), Listeria monocytogenes (a known pathogen), Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium botulinum, etc. It is also particularly effective against spores. Gram-negative bacteria are protected by their outer membrane but may become susceptible to nisin action after a heat shock or when this is coupled with the chelator EDTA. Nisin is soluble in water and can be effective at levels nearing the parts per billion range.


Applications

Food production

It is used in processed cheese, meats, beverages, etc. during production to extend shelf life by suppressing Gram-positive spoilage and pathogenic bacteria. In foods, it is common to use Nisin at levels ranging from ~1-25ppm, depending on the food type and regulatory approval. As a food additive, nisin has European number E234.

Other

Due to its naturally selective spectrum of activity, it is also employed as a selective agent in microbiological media for the isolation of gram-negative bacteria, yeast, and moulds. In combination with miconazole it has been studied as a possible treatment for C.difficile infections. Ongoing research seems to indicate that nisin may also have potential for slowing down the growth of certain tumors.


Further reading

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan