Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

TELUR MENTAH, SETENGAH MATANG ATAU REBUS ?

  ipb.ac.id, Telur merupakan sumber protein, lemak, mineral, dan vitamin yang baik bagi tubuh. Namun masih anyak yang bertanya-tanya mana yang sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan mentah, setengah matang atau rebus dan bagaimana pengaruh pemasakan terhadap nilai gizinya. Nilai gizi telur sangat lengkap, telur merupakan sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, sehingga dari tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam amino proteinnya sangat lengkap, sehingga protein telur (campuran putih dan kuning telur) seringkali dijadikan sebagai protein “referensi”. Bila kita anggap nilai biologis telur sama dengan 100, maka nilai biologis daging (sapi) hanya mnecapai 84. Tetapi telur tidak mengandung karbohidrat sama sekali. Kadar lipidanya terdiri dari trigliserida (lemak) dan fosfolipid (termasuk kolesterol). Kadar airnya menyamai kadar air daging, yaitu sekitar 73%. Telur kaya fosfor dan besi, tetapi kandungan kalsiumnya rendah. Keadaan sepeerti ini sama sep

Titik Kritis MACAROON

Anda sudah pernah mencoba Macaroon? Kue imut berwarna cerah ini memang sedang naik daun. Kue kering yang berasal dari belahan bumi Eropa ini, selain warnanya yang menarik, juga memiliki cita rasa tersendiri yang didominasi oleh rasa gurih almond berpadu dengan aneka rasa isi, seperti vanila, kopi, cokelat, buah-buahan, kelapa, hingga green tea. Teksturnya renyah di luar tetapi lembut dan sedikit chewy di dalam. Saat dimakan, langsung lumer di mulut. Nama kue macaroons sendiri diambil dari kata "maccherone" yang berati fine dough atau adonan yang lembut. Bahan dasar dari kue macaroons ini terdiri dari putih telur dan pasta almond. Di Indonesia sendiri, harganya masih cukup mahal. Mau coba membuat sendiri? Tidak hanya mengikuti resep, sebagai umat Islam tentu saja kita juga harus mencermati kehalalan masing-masing bahannya. Secara umum bahan-bahannya dikelompokkan menjadi dua bagian.  Pertama, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat macaroons-nya dan yang kedua isiny

Mari Mengenal Titik Kritis Halal Mie Instan

Mie Instan, makanan yang sangat akrab di lidah kita, baik hanya sekedar penunda lapar ataupun pengganti nasi terutama bagi anak kost. Ya.. dengan berbagai aneka rasa yang ditawarkan baik rebus atau goreng dan mudahnya dalam mengolah membuat mie instan sangat disukai. Bagi kita umat muslim, ada beberapa hal yang perlu kita cermati dari segi kehalalan produk mie instan ini. Hal ini sangat penting karena sekarang ini muncul beberapa merk mie instan yang sebelumnya tidak kita kenal dan masuk ke pasaran. Dengan tulisan yang masih menggunakan bahasa asli negeri pengeksportnya, sulit bagi kita untuk mengidentifikasi. Berikut beberapa titik kritis kehalalan yang harus kita waspadai: a. Tepung terigu Tepung terigu yang berasal dari gandum sebenarnya halal untuk dikonsumsi, tetapi karena tepung ini harus difortifikasi(diperkaya) dengan vitamin dalam pembuatannya, maka hal ini yang menjadikan kritis. Jika dilihat dari sumbernya, vitamin ada yang berasal dari bahan alami

Kecap Asin, Mengandung Alkohol?

detik.com, Jakarta  - Kecap asin alias shoyu di Indonesia memang kurang populer dibandingkan dengan kecap manis. Meski dari segi pembuatan keduanya hampir sama, tetapi dalam masakan Jepang dan Cina kecap asin kerap ditambahkan minuman keras. Hal ini wajib diwaspadai kaum muslim. Pemakaian kecap manis di Indonesia memang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun kecap asin juga kerap kita konsumsi dan biasanya banyak dipakai dalam membuat hidangan Cina atau Jepang. Namun kenapa kecap asin perlu diwaspadai? Dari segi pembuatan sebenarnya kedua kecap ini hampir sama. Bahan bakunya sama-sama kedelai yang difermentasi dalam dua tahap, yaitu fermentasi koji dan fermentasi moromi. Pada fermentasi koji, kedelai yang sudah direbus ditambahkan kapang (sejenis jamur) dan dibiarkan beberapa hari. Sedangkan fermentasi moromi prosesnya lebih alami, karena kedelai yang sudah ditumbuhi jamur direndam dalam larutan garam pekat. Tetapi ada pula kecap asin saat tahap akhir fermentasinya ditambah

Tentang Ragi dan Cake Emulsifier

HalalGuide, Ragi yang biasa kita gunakan ternyata isinya tidak hanya yeast tapi juga sejumlah kecil bahan aditif apakah bahan yang sengaja ditambahkan untuk tujuan tujuan tertentu dalam pembuatan ragi. Dalam pembuatan roti, dua bahan yang kerap digunakan adalah ragi dan cake emulsifier. Ragi atau yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi sendiri sebetulnya mikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan roti ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi ragi, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang. Secara komersial ragi dapat diperoleh dalam tiga bentuk, yaitu compre

MULTIVITAMIN

  PUSATHALAL.COM, Dalam dunia modern multivitamin sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari dinamika kehidupan. Bagaimana menyikapi multivitamin dan bagaimana pula status kehalalannya? Aktivitas manusia yang semakin meningkat membutuhkan nutrisi yang lebih dari biasanya. Jika dulu manusia cukup dengan makanan empat sehat lima sempurna, kini menu tersebut dirasa tidak cukup menopang aktivitas yang semakin meningkat. Para eksekutif, professional muda, karyawan hingga mahasiswa dan pelajar merasa perlu menambah suplemen makanan dengan multivitamin. Maka bermunculanlah berbagai produk multivitamin yang ditujukan bagi kelompok konsumen yang berbeda-beda. Ada multivitamin khusus untuk wanita, tenaga ekstra, anak dan remaja, dll. Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu. Vitamin dapat mencegah berbagai macam penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kekurangan vitamin tertentu (avitaminosis) dapat menimbulkan gangguan dan menyebabkan timbul

Martabak Halal

pusathalal.com, Pentingnya kesadaran membudayakan konsumsi halal dan tayib, bukan hanya kewajiban konsumen. Para produsen makanan ataupun minuman, misalnya, juga memiliki tanggung jawab yang sama. Bahkan, mereka memiliki beban moral untuk menyediakan panganan yang halal. Ini penting ditekankan pula, bukan hanya oleh pelaku industri makro, melainkan juga para pedagang kaki lima , tak terkecuali oleh penjaja martabak. Jenis kudapan tersebut memang favorit banyak orang. Rasanya lezat dengan pilihan aneka taburan yang mengundang selera. Mendapatkannya mudah, di tempat-tempat strategis, marak ditemui gerobak pedagang martabak. Lalu, apakah harga yang terjangkau adalah jaminan kehalalan panganan tersebut? Lantas, sejauh mana upaya sosialisasi edukasi bagi para pedagang martabak agar mereka mawas diri terkait bahan-bahan dasar produk dagangan mereka? Nyatanya, rasanya yang lezat dan bahan adonannya yang minimalis dan mudah ditemukan di pasaran tak menjamin kehalalannya. 

Praktis dan Mudah dengan Bumbu Instan

  pusathalal.com,  Memasak merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan, khususnya para ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam hal memasak, bumbu merupakan salah satu elemen penting agar masakan enak dan nikmat dikonsumsi. Perkembangan produk pangan dan teknologi kini semakin maju. Mengolah bumbu yang biasanya “diulek” kini bisa didapat dengan hanya tinggal tuang dan campur. Bumbu-bumbu instan kemasan sudah dapat menggantikan aneka campuran bumbu tradisional sebelumnya. Kini membuat kari, opor, rendang, semur, aneka sayuran, nasi goreng dan ayam goreng hanya tinggal membeli bumbu instan saja. Bumbu instan banyak dijual di supermarket, toko dan warung terdekat, dan harganya pun relatif murah. Tidak mengherankan jika banyak keluarga yang mulai beralih dengan menggunakan bahan ini dalam aneka masakan. Bukan sekedar praktis dan ekonomis, kualitas dan rasa yang ditawarkannya pun bisa dikatakan hampir sama dengan bumbu tradisional yang sering kita gunakan. B

Cold-aseptic filling

As consumer demand grows for preservative-free ‘natural’ beverages and for products with additional benefits, aseptic food and beverage processors are increasingly turning towards cold filling. This system allows processors to implement these consumer-oriented product concepts and introduce beverages that have been bottled gently, with no additional thermal stress, as is the case with hot fill, and no added preservatives. Aseptic, cold-aseptic, sterile, beverage-sterile — many terms are used to describe ‘aseptic filling’. The process involves bottling a product at ambient temperatures without tunnel pasteurisation or hot filling and without the use of preservatives or cold sterilising agents. The products are only briefly heated before filling. Aseptic filling is recommended for beverages such as fruit juices, tea beverages, sports drinks, vegetable juices, milk-based mixed drinks, UHT milk, near-water drinks and flavoured waters. It can be used for both still and carbonated beverag

Sterilisasi dingin dengan PAA

Sterilisasi adalah proses mematikan semua mikroorganisme termasuk bakteri, spora bakteri,kapang dan virus. Sterilisasi yang tidak baik dapat menghasilkan penyebaran infeksi bakteri dan virus seperti hepatitis dan HIV. Perebusan bukanlah metode sterilisasi. Sterilisasi umumnya dilakukan menggunakan autoklaf untuk yang menggunakan panas bertekanan. Cara lain yang kini dikembangkan adalah sterilisasi basah untuk produk-produk yang tidak tahan panas. Sterilisasi basah Teknologi pengemasan aseptik untuk minuman yang sensitif terhadap asam kini telah dikembangkan. Konsep aseptis ini menggunakan larutan PAA (peracetic acid) sebagai medium sterilisasi, isolator mikrobial untuk pengendali lingkungan, Sistem aseptik ini digunakan dalam sterilisasi botol PET yang sat ini banyak digunakan dalam industri minuman. Dasar sterilisasi basah dengan PAA Botol   disterilkan dengan penyemprotan larutan PAA dengan botol menghadap ke bawah, PAA dan tampung untuk dapat digunak

Teknologi Kemasan Aseptik Jamin Sterilisasi Makanan

Kompas, 7/2/02,  Saat ini, teknologi kemasan aseptik (The Aseptic Technologies) makin  banyak dipakai oleh kalangan industri makanan dan minuman olahan non  rumahan. Pengemasan makanan dengan teknologi ini dipilih, karena  diyakini paling mampu menjamin sterilisasi dan kualitas makanan dalam  jangka waktu yang lama. Dikatakan Dr Purwiyatno Hariyadi, Ketua Jurusan Teknologi Pangan dan  Nutrisi Manusia, Fakultas Pertanian IPB Bogor, pada sebuah diskusi  dengan wartawan di PT Ultra Jaya, Bandung, Kamis (28/02) lalu.  Keberhasilan proses pengolahan makanan awetan, pada dasarnya memang  ditentukan oleh banyak faktor, misalnya bahan mentahnya, proses  pengemasannya atau proses penyimpanan. "Produk yang kering memang biasanya memang lebih awet daripada produk  yang basah. Tetapi kesalahan yang terjadi dalam rangkaian proses  pengolahan bahan makanan itu akan mempengaruhi mutunya," tegas Purwiyatno. Selain itu, menurut Purwiyatno, proses sanitasi yang kurang  baik, ketidak seimb