Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Kulit dan Tulang

Halalguide, Kulit merupakan produk samping yang kaya akan protein kolagen dan mempunyai sifat-sifat khusus. Untuk hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, umumnya kulitnya digunakan sebagai kulit samak. Kulit pada bagian luar disamak dan selanjutnya dibuat menjadi barang-barang kerajinan. Kulit bagian dalam (sisa dari penyamakan), umumnya dikumpulkan dan diproses lebih lanjut menjadi casing (selongsong sosis). Untuk pembuatan selongsong sosis diperlukan teknologi tinggi dan padat modal, sehingga umumnya hanya dilakukan oleh industri besar, juga memerlukan bahan baku yang banyak dan kontinyu penyediaannya. Untuk hewan kecil, terutama kulit babi, di samping diolah langsung menjadi bahan sejenis sosis yang transparan, juga sebagian besar diproses lebih lanjut menjadi gelatin. Perlu diketahui, pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan kolagen seperti kulit dan tulang baik dari babi maupun sapi. Akan tetapi, apabila dibuat dari kulit dan tulang sap

Snack Food dan Kehalalannya

Halalguide, Titik kritis keharamannya bisa terjadi pada bahan utamanya atau bahan tambahan yang digunakan. Snack food atau makanan ringan adalah makanan yang dibuat dengan tujuan bukan sebagai makanan utama serta disajikan dan dikonsumsi saat-saat bukan waktu utama makan .Yang termasuk dalam kategori snack food atau makanan ringan adalah krupuk, kripik, biscuit , produk ekstrusi seperti chiki- chiki an serta kacang-kacangan. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan snack food tergantung dari jenis makanan tersebut. Misalnya untuk produk ekstrusi umumnya terbuat dari bahan seperti jagung, beras dan serealia lainnya. Untuk kripik atau krupuk biasanya terbuat dari kentang baik dalam bentuk tepung (untuk produk krupuk) dan potongan kentang untuk jenis kripik. Selain bahan utamanya, bahan-bahan tambahan pangan juga digunakan dalam pembuatan snack food. Beberapa penggunaan BTP dalam produk makanan ringan adalah MSG, flavor, emulsifier dan lainnya. Jika ditinjau da

Panduan Halal-Haram Ingredient Makanan-Minuman

Industri pangan telah berkembang dengan sangat pesat. Saat ini makanan tidak lagi hanya sekedar direbus, dikukus, dan digoreng saja, namun juga diolah dengan berbagai bahan baku ( ingredients ) yang beraneka ragam. Untuk meningkatkan kualitas, penampilan, masa simpan, rasa, serta aroma, para praktisi pengolahan produk pangan menggunakan bahan baku (utama) dan bahan tambahan pangan (BTP), seperti : penyedap, pemanis, pengemulsi, pengembang, pewarna, pelapis, pelembut, pencegah penggumpalan (anti-caking agent), dll. Ingredient yang ditambahkan terkadang tidak hanya satu macam, namun kombinasi dari berbagai bahan. Sebagai konsumen Muslim, sudah selayaknya kita memahami status kehalalan ingredien yang dipakai dalam membuat beraneka produk makanan dan minuman. Untuk lebih amannya, sebaiknya kita hanya menggunakan bahan-bahan yang telah jelas status kehalalannya . Alhamdulillah, saat ini di tanah air telah ada banyak produk yang memiliki sertifikat halal. Daftar produk hal

Permen

  halalmui.org, Permen, semua pasti sudah kenal, untuk dihisap-hisap atau dikunyah dan disukai dari anak-anak hingga dewasa. Tapi, waspadalah karena ada beberapa jenis permen yang ternyata terbuat dari bahan-bahan haram. Klasifikasi Permen yang beredar dipasaran, bisa kita klasifikasikan menjadi dua golongan besar, walau merek dan jenisnya kelihatan sangat beragam, Pertama adalah permen lunak atau soft candy dan yang kedua adalah permen keras atau hard candy. Permen lunak ditandai dengan teksturnya yang lunak. Oleh karena itu permen ini cocok untuk dikunyah-kunyah sambil melakukan aktivitas lain. Karena sifatnya yang demikian, banyak orang yang menyukai permen jenis ini. Pada beberapa permen lunak biasanya ditambahkan bahan yang liat seperti karet , sehingga terkenal dengan istilah permen karet. Bagi kalangan remaja dan anak-anak, mengunyah permen karet ini sangat mengasyikkan, sehingga sangat disukai. Berbeda dengan permen lunak, permen keras memiliki te

Manajemen Analisa Produk Halal

  foodreview.biz, Sangat penting untuk mempersiapkan laboratorium dengan metode atau teknik yang tepat untuk authenticity produk pangan, demi menjamin keamanan dan kehalalan pangan melindungi konsumen dari pemalsuan informasi. Fasilitas laboratorium analisa halal seharusnya disesuaikan dengan tujuannya, dan dilengkapi dengan peralatan serta karyawan yang berkompeten. Data laboratorium bisa menjelaskan lingkup kerja keseluruhan (overall scope of work). Sistem remediasi dan metode disposal juga harus jelas. Selain itu, sistem manajemen informasi laboratorium haruslah dinyatakan secara jelas sehingga hasil-hasil analisa dapat diperbandingkan dengan data-data lapangan lain yang tersedia. Metode instrumentasi dalam pendeteksian kontaminasi atau pencemaran bahan non-halal dalam bahan pangan harus dapat mengklarifikasi setiap keraguan konsumen muslim. Informasi tadi juga mestilah disebarluaskan secara transpran sehingga memberikan keyakinan dan kepercayaan pada pemerintah dan

Bahan Tambahan Pangan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran makanan yang ditambahkan kedalam bahan pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. BTP atau Food Additive juga dapat diartikan sebagai bahan yang ditambahkan saat pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Adapun tujuan dari penambahan BTP secara umum adalah sebagai berikut : Meningkatkan nilai gizi makanan Memperbaiki nilai estetika dan sensori makanan Memperpanjang umur simpan makanan2 Penggolongan BTP yang diijinkan digunakan dalam pangan Menurut Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut : Pewarna Pemanis buatan Pengawet Antioksida Antikempal Penyedap Rasa dan Aroma Pengatur Keasaman Pemutih dan Pematang Tepung Pengemulsi Pengeras Sekuestran Pewarna Pewarna merupakan bahan tambahan pangan pangan yang berfungsi untuk memberi warna pada bahan pangan. Beberapa pewarna alami yang diijinkan dalam pangan, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772/Menkes/RI/Per/

Pengaruh nilai keasaman terhadap pertumbuhan mikroba dalam makanan

Salah satu faktor pada pangan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah pH, yaitu suatu nilai yang menunjukkan keasaman atau kebasaan. Dengan menggunakan pH-meter, nilai pH suatu bahan dapat diukur, umumnya berkisar antara 0 sampai 14. Nilai pH 7 menunjukkan bahan yang netral, nilai pH kurang dari 7 menunjukkan bahan bersifat lebih asam, sedangkan nilai pH lebih dari 7 menunjukkan bahan lebih bersifat basa. Kebanyakan mikroba tumbuh baik pada pH sekitar netral, dan pH 4,6 - 7,0 merupakan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan kapang dan kamir dapat tumbuh pada pH yang lebih rendah. Pengelompokan pangan berdasarkan nilai pH-nya adalah sebagai berikut: - Pangan berasam rendah, adalah pangan yang mempunyai nilai pH 4,6 atau lebih, misalnya daging, ikan, susu, telur dan kebanyakan sayuran. Pangan semacam ini harus mendapatkan perlakuan pengawetan secara hati-hati karena mudah mengalami kerusakan oleh bakteri, termasuk bakteri patogen yang berbahaya. -

Tinjauan Penggunaan Perisa pada Minuman Isotonik

foodreview.biz, Kesibukan kerja yang luar biasa perlu diimbangi dengan aktivitas olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Tren aktivitas olah raga tidak hanya dimiliki oleh kalangan yang bekerja saja, tetapi juga sudah menjadi keperluan masyarakat. Meningkatknya kegiatan olah raga membuka peluang bagi industri makanan minuman. Berbagai macam minuman yang dikaitkan dengan kebugaran sehabis berolahraga dapat dijumpai di pasaran. Salah satu minuman yang muncul adalah minuman isotonik. Minuman isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama dengan serum darah manusia dan konsentrasi mineral yang sama. Mineral dan karbohidrat terlarut dalam minuman bersama dengan air dapat memasuki aliran darah dengan cepat. Minuman isotonik dirancang untuk secara cepat mengganti cairan yang hilang melalui keringat. Tidak hanya itu, minuman tersebut juga memberikan karbohidrat dalam jumlah cukup. Sangat cocok bagi para atlet. seperti pelari jarak menengah dan panjang. Karbohidrat dalam hal