Langsung ke konten utama

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

 
Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket. 
 
Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh :

1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao)
Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas.
Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan tersebut dapat meningkatkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein), menurunkan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) serta memiliki aktivitas antikanker.  Amelia & Widyaningsih (2014) menduga kandungan antioksidan yaitu flavonoid dapat meningkatkan kolesterol HDL dengan cara mencegah timbunan kolesterol di dalam tubuh. Air ekstrak cincau hitam juga dapat menurunkan kandungan glukosa darah pada konsentrasi yang rendah, yaitu 19.53–156.25 µg/ml .
 
2. Microcos Paniculata (Bu Zha Ye)
Microcos Paniculata merupakan tanaman yang terlihat seperti Pohon atau pohon kecil yang ditambahkan pada teh herbal Cina. Hal yang diklaim memiliki nilai obat tapi ini terbukti. Rasa ini adalah Agak asam. Khasiatnya adalah membantu sistem pencernaan dan juga berkhasiat untuk masalah-masalah kesehatan lainnya termasuk pilek, hepatitis, diare, panas stroke dan dispepsia. (Wikipedia)

3. Chrysantemum Indicum L. (Ye Cik Hua)
Bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) sudah lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam, sakit kepala, batuk, dan gangguan penglihatan secara tradisional (Xie dkk., 2009). Krisan (Chrysanthemum indicum L.) telah diketahui dan digunakan sebagai teh herbal di Thailand dan Tiongkok. Bahkan tanaman ini telah terkenal sebagai tanaman yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan, seperti teh bunga krisan (Jung, 2009).
Kandungan kimia daun dan bunga krisan mengandung saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya juga mengandung minyak atsiri. Beberapa kandungan senyawa alaminya yang berpotensi seperti flavonoid, triterpenoid, dan caffeoylquinic acid derivatives telah diisolasi pada beberapa penelitian sebelumnya. Prakash dkk. (2014), menyatakan bahwa tanaman krisan mengandung banyak senyawa aktif terutama terpenoid dan flavonoid. Menurut Sun dkk. (2010) krisan memiliki berbagai macam jenis senyawa flavonoid.
 
4. Glycyrrhiza Glabra (Gam Chou)
Akar manis atau Licorice adalah salah satu yang paling banyak digunakan dalam makanan, obat herbal, dan tanaman obat yang diteliti secara luas di dunia (Mamedov & Egamberdieva, 2019). Akar manis berasal dari akar Glycyrrhiza glabra, tumbuhan sejenis polongpolongan yang berasal dari wilayah Mediterania, Eropa Selatan, dan Asia Tengah serta Barat Daya (Onen, 2015). Tanaman Glycyrrhiza glabra telah terbukti bermanfaat melawan banyak virus DNA seperti virus Varicella zoster, virus herpes terkait Sarkoma Kaposi, Virus Herpes Simplex 1, virus Epstein-Barr, Human Cytomegalo virus (HCMV), dll dan virus RNA seperti virus Influenza A (IAV), virus H5N1, virus H1N1, virus Hepatitis C, virus penyakit Newcastle, Rotavirus, virus corona terkait SARS, Human Immunodeficiency Virus (HIV) dll (Anagha et al., 2014). Senyawa aktif Glycyrrhizin merupakan kandungan triterpenoid utama di dalam Glycyrrhiza glabra yang bertanggung jawab atas rasa manis akarnya serta bertindak sebagai senyawa anti virus (Dissanayake et al., 2020).
 
5. Lonicera Japonica (Jin Yin Hua)
Lonicera japonica thunb flos (bunga jin yin hua)
tanaman herbal ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, karena memiliki sifat antibakteri, antivirus, antitumor, antiinflamasi, hingga antioksidan.

Baca artikel CNN Indonesia "Lonicera, Kuncup Bunga Kaya Antivirus hingga Antioksidan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210202212224-293-601541/lonicera-kuncup-bunga-kaya-antivirus-hingga-antioksidan.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
tanaman herbal ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, karena memiliki sifat antibakteri, antivirus, antitumor, antiinflamasi, hingga antioksidan.

Baca artikel CNN Indonesia "Lonicera, Kuncup Bunga Kaya Antivirus hingga Antioksidan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210202212224-293-601541/lonicera-kuncup-bunga-kaya-antivirus-hingga-antioksidan.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
tanaman herbal ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, karena memiliki sifat antibakteri, antivirus, antitumor, antiinflamasi, hingga antioksidan.

Baca artikel CNN Indonesia "Lonicera, Kuncup Bunga Kaya Antivirus hingga Antioksidan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210202212224-293-601541/lonicera-kuncup-bunga-kaya-antivirus-hingga-antioksidan.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
tanaman herbal ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, karena memiliki sifat antibakteri, antivirus, antitumor, antiinflamasi, hingga antioksidan.

Baca artikel CNN Indonesia "Lonicera, Kuncup Bunga Kaya Antivirus hingga Antioksidan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210202212224-293-601541/lonicera-kuncup-bunga-kaya-antivirus-hingga-antioksidan.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
tanaman herbal ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, karena memiliki sifat antibakteri, antivirus, antitumor, antiinflamasi, hingga antioksidan. Berdasarkan jurnal Chinese Medicine yang diterbitkan di Biomedical, Lonicera merupakan kuncup bunga Lonicera japonica. Herbal ini diracik dengan Forsythiae fructus (FF) yang merupakan buah kering dari Forsythia suspense untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Masyarakat China kerap menggunakan perpaduan herbal ini untuk menyembuhkan penyakit demam, pilek, dan flu pada kondisi primer. 
 
6. Prunella Vulgaris L. (Xia Ku Chao)
Xia Ku Cao adalah "salah satu obat herbal terpenting dalam pengobatan tuberkulosis paru, mastitis, hepatitis menular, dan hipertensi". 
Ini mengandung beberapa komponen aktif termasuk "asam triterpenat dan turunan glikosidiknya, asam fenolik, dan saponin". Di antara komponen-komponen tersebut, asam triterpenat "telah menunjukkan sifat antiinflamasi, diuretik, antitumor, hepatoprotektif, dan anti-HIV" (wikipedia)  
 
7. Imperata cylindrica (alang alang) 
Alang-alang memiliki rasa manis dan dapat memberikan rasa sejuk. Tanaman alang-alang memiliki beberapa kandungan metabolit seperti manitol, sukrosa, glukosa, coixol, anemonin, asam kresik, logam alkali, saponin, ,tanin dan polifenol (Hariana, 2013), sedangkanakar alang-alang diketahui memiliki beberapa kandungan metabolit antara lain: arundoin, fernenol, isoarborinol, sillindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, β- sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaldehida ,katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), kalsium, 5-hidroksitriptamin (Herbie, 2015), kalium, flavonoid, graminone B (Delima and Yemima, 2014). Akar alang-alang memiliki efek farmakologis antara lain diuretik (peluruh kencing), mengobati kencing berdarah, kencing nanah, muntah darah, mimisan, hepatitis akut dan radang ginjal akut (Hariana, 2013), juga hipertensi (Delima and Yemima, 2014).
 
8. Rhizoma Polygonat (Suk Ti)
Memiliki efek anti-kelelahan, anti-penuaan, pengatur metabolisme, imunomodulator, anti-inflamasi, pelindung saraf, anti-diabetes, dan anti-kanker yang luar biasa.
 
KOMPOSISI
 

Nama Bahan

Jumlah

Mesona Palustris (Cincau Hitam)

20 g

Microcos Paniculata (Bu Zha Ye)

10 gr

Chrysantemum Indicum

12 g

Glycyrrhiza Glabra (Gam Chou)

7 g

Lonicera Japonica (Jin Yin Hua) 

7 g

Prunella Vulgaris L.(Xia Ku Chao) 

8 g

Rhizoma Polygonati (Suk Ti)

3 g

Imperata cylindrica (alang alang)

7 g

Gula Batu

90 g

Air

1500 ml > 1000 ml

 
CARA MASAK
 
> Semua bahan tersebut dijadikan 1 dan direbus dengan air kurang lebih 1500 ml (sampai bahan terendam). 
> Rebus hingga mendidih selama 30 menit dengan api kecil (susut hingga menjadi 800 ml - 1 liter) dan di saring.
> Untuk gula Batunya bisa dimasak sekaligus dengan ramuannya, atau bisa juga disajikan secara terpisah. (direkomendasikan terpisah, karena liang teh bisa lebih tahan lama jika gula di sajikan terpisah), takaran gula batu tergantung selera.

Catatan ISA : Tukang Minuman
rndbeverages@gmail.com

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan