Langsung ke konten utama

Snack Food dan Kehalalannya


Halalguide, Titik kritis keharamannya bisa terjadi pada bahan utamanya atau bahan tambahan yang digunakan.

Snack food atau makanan ringan adalah makanan yang dibuat dengan tujuan bukan sebagai makanan utama serta disajikan dan dikonsumsi saat-saat bukan waktu utama makan .Yang termasuk dalam kategori snack food atau makanan ringan adalah krupuk, kripik, biscuit , produk ekstrusi seperti chiki- chiki an serta kacang-kacangan.


Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan snack food tergantung dari jenis makanan tersebut. Misalnya untuk produk ekstrusi umumnya terbuat dari bahan seperti jagung, beras dan serealia lainnya. Untuk kripik atau krupuk biasanya terbuat dari kentang baik dalam bentuk tepung (untuk produk krupuk) dan potongan kentang untuk jenis kripik. Selain bahan utamanya, bahan-bahan tambahan pangan juga digunakan dalam pembuatan snack food. Beberapa penggunaan BTP dalam produk makanan ringan adalah MSG, flavor, emulsifier dan lainnya.

Jika ditinjau dari bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan ringan, maka hal-hal yang harus diwaspadai atau yang menjadi titik kritis keharamannya adalah bisa terjadi pada bahan utamanya atau BTP yang digunakan. Pada bahan utama misalnya penggunaan potato flake yang merupakan bahan utama untuk pembuatan krupuk kentang. Yang menjadi perhatian disini adalah dalam proses pembuatan potato flake, kemungkinan penggunaan emulsifier (pengemulsi).

Sedangkan yang perlu dikritisi pada penggunaan bahan lainnya adalah flavor, MSG , anticaking dan jika minyak digunakan dalam proses pembuatannya. Bumbu /seasoning umumnya terdiri dari campuran gula, garam , MSG dan flavor serta penggunaan anticaking. Seperti dijelaskan di atas maka MSG, Flavor serta anticaking adalah bahan-bahan yang harus dikritisi kehalalannya.
Pembuatan snack bisa merupakan proses ektrusi atau simulasi atau hanya perajangan bahan, sangat tergantung dari jenis snack-nya sendiri. Misalnya saja krupuk kentang/ubi proses pembuatannya melalui penepungan terlebih dulu, dijadikan adonan untuk kemudian dibentuk dan digoreng. Selanjutnya setelah didinginkan ditambahkan bumbu/seasoning yang dinginkan.

Begitu banyaknya produk makanan ringan yang ada di pasaran. Produsennya mulai dari industri rumah tangga hingga produsen besar. Bahkan beberapa supermarket pun mulai marak memproduksi snack food dengan merek mereka sendiri (house brand). Hasil Survei Jurnal Halal LP POM MUI yang dilakukan beberapa kali, menunjukkan bahwa banyak sekali makanan ringan yang mencantumkan label halal tanpa sertifikat halal. Hal ini tentunya melanggar ketentuan yang telah ada, bahwa pencantuman label halal harus melalui pemeriksaan LP POM MUI.

Di pasaran saat ini produk impor pun marak, termasuk juga snack food. Hal ini tentunya harus diwaspadai oleh konsumen Muslim. Karena ternyata selain masalah perizinan, legal tidaknya produk tersebut ada di pasaran Indonesia juga masalah kehalalannya. Konsumen muslim harus waspada terhadap apa yang akan dikonsumsi. Halal,dengan adanya label halal yang legal menjadi pegangan utama untuk memilih. Pilihlah produk yang aman dan halal dengan terlebih dulu membaca ingredien/komposisi yang tercantum pada kemasannya. Auditor Halal LP POM MUI dan Lead Auditor Keamanan Pangan/HACCP Lembaga Sertifikasi LT IPB

Penulis : Elvina Agustin Rahayu (REPUBLIKA – Jumat, 14 Nopember 2008)

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan