Langsung ke konten utama

17 Kemasan Makanan Styrofoam Dinyatakan Aman









By Republika Newsroom
Selasa, 14 Juli 2009 pukul 18:41:00

JAKARTA -- Hasil uji laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyatakan bahwa 17 jenis kemasan makanan yang disebut styrofoam (merek dagang dari bahan foamed polystyrene atau expandable polystyrene) aman untuk digunakan atau memenuhi syarat.

"Residu monomer stiren yang ada pada bahan kemasan styrofoam tidak ikut bereaksi tapi dapat lepas ke dalam makanan yang berminyak atau berlemak atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas," kata Husniah Rubianah Thamrin Akib, Kepala BPOM saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (14/7).
17 Kemasan makanan styrofoam yang diuji meliputi: kemasan berbentuk gelas Pop Mie, kemasan berbentuk gelas Mini Pop Mie, kemasan berbentuk mangkok Nissin Newdles, kemasan mangkok Nong Shim Bowl Noodle Soup, kemasan segi empat Nissin Yakisoba Mie Instant, gelas merek Sentra Cup, lunch box untuk burger ukuran 12x13x6,5 cm, lunch box hotdog ukuran 18,5x8x5 cm, lunch box ukuran 18,5x13x6,5 cm bertuliskan TF-2N CFC Free,
Lalu lunch box ukuran 17,5x17,5x7 cm bertuliskan GPS-03C CFC free, lunch box ukuran 17,5x17,5x7 cm bertuliskan LB-03 CFC free,lunch box ukuran 28x22x5 cm bertuliskan TF-05, mangkuk berukuran 13,6,5x5,5 cm,mangkuk berukuran 15x9,5x6,5 cm, piring berdiameter 15 cm bertuliskan P-6 CFC free, piring berdiameter 23 cm bertuliskan P-9 CFC free dan piring berdiameter 26,5 cm bertuliskan P-10 CFC free.

Namun demikian, Husniah mengatakan agar masyarakat harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan beberapa himbauan BPOM. Himbauan utama, kenali logo yang terdapat pada produk styrofoam yang dianjurkan logo segitiga dengan arah panah yang saling terhubung dengan angka enam di tengahnya serta tulisan PS dibawah segitiga tersebut.
Kedua, jangan menggunakan styrofoam dalam microwave. Himbauan berikut jangan menggunakan kemasan styrofoam yang rusak atau sudah berubah bentuk untuk mewadahi makanan berlemak, berminyak apalagi dalam keadaan panas.

''Karena jika imbauan itu dilanggar kemungkinan kemasan bisa menghasilkan residu monomer stiren,'' kata Husniah. Jika residu monomer stiren >5.000 miligram per liter akan berbahaya bagi tubuh diantaranya menyebabkan kanker. (fia/ahi)

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan