Langsung ke konten utama

Peranan Fosfat terhadap Mutu Olahan Daging


Fosfat adalah bahan tambahan pangan yang umum digunakan dalam produk olahan berbasis daging. Apa fungsi fosfat dan bagaimana mekanisme kerja dijelaskan berikut ini.

Fungsi dari fosfat adalah untuk:

o Memecah atau memisahkan kompleks aktomiosin menjadi aktin dan myosin. Kondisi ini sangat menguntungkan karena myosin akan lebih mudah larut dan sifat fungsionalnya lebih baik daripada aktomiosin.

o Meningkatkan pH, kekuatan ionic dan daya ikat air (WHC) sehingga akan meningkatkan rendemen pemasakan (mengurangi susut masak) dan meningkatkan

o Sebagai antioksidan (pengkelat ion divalent seperti Fe+2, Cu+2) à mencegah oksidasi dan pembentukan flavor tengik

Mekanisme yang terjadi:

Fosfat meningkatkan WHC daging post mortem dengan cara meningkatkan pH daging sehingga muatan negatif dalam daging meningkat. Peningkatan muatan negatif meningkatkan gaya tolak menolak elektrostatik diantara protein serat daging sehingga WHC daging meningkat. Efeknya, susut masak produk rendah, stabilitas emulsi dan daya ikat produk akan lebih baik.

Fosfat memberikan efek sinergis jika diaplikasikan bersama-sama garam (NaCl dan atau KCl). Pada jumlah fosfat terbatas, penambahan garam akan berpengaruh besar pada peningkatan kekuatan ionic (ion Cl berfungsi untuk meningkatkan gaya tolak menolak pada protein otot sehingga WHC meningkat à susut masak rendah).

Konsentrasi penggunaan 0.3 – 0.5%

Bekerja sinergis dengan garam. Sebagai contoh, stabilitas emulsi adonan yang menggunakan fosfat akan rendah jika diaplikasikan sendiri tanpa penambahan garam. Pada konsentrasi garam rendah (0.75% atau lebih rendah) maka penggunaan fosfat 0.5% akan meningkatkan stabilitas emulsi. Pada konsentrasi garam 2 – 2.5%, penambahan fosfat cukup sebesar 0.3% dari produk akhir. Pada konsentrasi NaCl tetap, peningkatan konsentrasi fosfat juga akan meningkatkan jumlah myosin yang terlarut.

Kelemahan:

* Penggunaan berlebihan (konsentrasi > 0.5%) menyebabkan ada fosfat bebas didalam produk yang akan memberi citarasa menyimpang (pahit dan bersabun), serta pengkelatan pada lidah dan rongga mulut (reaksi dengan protein)

* Sukar larut sehingga bisa membentuk butiran partikel kasar didalam sosis juga bisa membentuk garam monofosfat anorganik berwarna putih à membentuk spot-spot putih pada produk

* Sangat korosif terhadap peralatan

Fosfat bisa terdapat dalam bentuk garam K atau Na. K lebih bermuatan negatif dibandingkan dengan Na sehingga peningkatan WHC yang dihasilkan akan lebih besar. Tetapi kendala penggunaan K-fosfat adalah karena harga K-fosfat yang lebih mahal juga resiko terhadap kesehatan karena bisa menyebabkan ketidakseimbangan ion didalam darah.

Valensi fosfat berbeda-beda mulai dari mono valensi sampai poli valensi. Secara umum, peningkatan valensi akan meningkatkan fungsi dari fosfat. Masalahnya, konsumsi makanan yang mengandung fosfat dengan valensi tinggi beresiko terhadap kesehatan (meningkatkan agresivitas, keropos tulang dan gigi). Di Eropa yang boleh digunakan adalah fosfat divalensi sementara di Indonesia umum digunakan fosfat trivalensi.

Fosfat monovalensi bersifat asam. Biasa digunakan untuk modifikasi pH pada pembuatan ham dan bacon untuk mempecepat proses kuring.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1963974-peranan-fosfat-terhadap-mutu-olahan/#ixzz1LwaglnMs

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan