Langsung ke konten utama

SUSU KEDELAI RASA BUAH



Susu Kedelai adalah minuman bergizi sekaligus minuman kesehatan yang sangat dianjurkan. Konsumen menyadarinya, tetapi kebanyakan masih enggan mengkonsumsinya secara teratur dan dalam jumlah memadai. Sehingga perkembangan pasar susu kedelai terasa lamban sebaliknya dari apresiasi tentang manfaat kesehatannya, susu kedelai kaya kandungan nutrisi seperti protein, vitamin C, mineral kalsium dan lainnya. Juga mengandung isoflavone yang bekerja seperti hormone estrerogen yang menurunkan resiko kanker, penyakit jantung kekurangan kalsium pada wanita yang memasuki fase menopause.
Tercatat sebagai kendala utama dalam perluasan konsumsi susu kedelai adalah citarasa (flavour) buncis (beany) pada susu kedelai yang sulit dihilangkan dan kurang disukai banyak orang. Kalaupun ada cara menghilangkannya, konsekuensinya bisa berupa kenaikan biaya produksi dan harga jual. Sehingga banyak penelitian di mancanegara diarahkan untuk mencari cara murah dan mudah mengatasi masalah citarasa susu kedelai tersebut.

Salah satu diantaranya adalah yang dilakukan para peneliti pada Bagian Pengembangan Pengelolaan Pascapanen Departemen Pertanian Thailand. Solusi yang mereka usahakan terinspirasi oleh usaha kalangan pengolah susu kedelai yang mencoba memperbaiki citarasa (flavour) dengan mencampur susu kedelai dengan buah-buahan. Namun muncul masalah pada penggunaan buah yang bersifat asam seperti markisa, jeruk, dan lainnya, yakni terjadinya pelumpuran atau pengendapan.

Tingkat keasaman yang naik menyebabkan susu kedelai cenderung melumpur atau menimbulkan endapan. Pelumpuran akan lebih cepat bila susu kedelai dicampur dengan juice buah. Hal itu terjadi karena protein mulai menggumpal pada pH 4,5 yang dikenal sebagai titik isoelectric. Untuk menstabilkan protein dan memperlambat terjadinya pelumpuran, enzim proteolitik bisa digunakan.

Dari hasil studi tersebut, beberapa langkah-langkah teknis yang dianjurkan dalam pembuatan susu kedelai bercitarasa buah. Susu kedelai disiapkan dengan proses pengolahan sebagai berikut :

Sebanyak 130 g kacang kedelai dicuci dengan air sebanyak 3-4 kali. Kedelai dikukus pada suhu 60-800C selama 3 jam. Selanjutnya kedelai digiling dengan blender dengan air yang direbus (80-1000C) selama 10-15 menit, lalu disaring dengan kain.
Rebus 1 liter susu kedelai yang diperoleh, setelah perebusan suhunya diturunkan tetapi dibiarkan tetap mendidih selama 5 menit. Lalu ditambahkan gula sebanyak 9% berat dan pectin 0,3% berat pada susu kedelai tersebut.

Kemudian pada suhu 500C tambahkan enzim alkales sambil terus diaduk selama 10 menit. Rebus susu kedelai tersebut selama 5 menit, biarkan suhunya turun hingga mencapai 850C, lalu campur dengan juice atau pasta buah.

Rasio susu kedelai dan juice/pasta buah dalam campuran tersebut berbeda-beda sesuai jenisnya. Beberapa contoh anjuran diberikan untuk penggunaan buah markisa, jambu biji dan jeruk. Rasio susu kedelai dan juice buah markisa dalam pencampuran tersebut dianjurkan 80:20, susu kedelai dan juice jambu biji 70:30, serta susu kedelai dan juice jeruk 95:5.

Proses lebih lanjut ialah memasukkan susu kedelai bercitarasa buah ke dalam botol plastic lalu disterilkan pada suhu 850C, disegel dan disimpan pada ruang suhu 100C dalam posisi terbalik (tutupnya di bawah). Susu kedelai citarasa buah yang dihasilkan memiliki daya simpan selama 2 minggu.

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan