Langsung ke konten utama

Microcrystalline cellulose



Sinonim : Avicel PH; Celex; jel selulosa; Celphere; Ceolus KG; crystalline

cellulose; E460; Emcocel; Ethispheres; Fibrocel; Pharmacel; Tabulose; Vivapur.

Rumus empiris dan berat molekul

(C6H10O5)n ≈ 36 000

Dimana n ≈ 220

Fungsi

Adsorben, suspending agent, pengisi kapsul dan tablet, disntegran pada tablet

Aplikasi pada formulasi dan teknologi farmasetik

Microcrystalline cellulose secara luas digunakan sebagai pengisi pada tablet oral dan kapsulbaik dengan granulasi basah ataupun komprsi langsung. Selain itu, microcriytalline cellulose juga digunakan sebagai lubrikan dan disintegran yang sangat berguna saat pembuatan tablet.

Microcrystalline cellulose juga digunakan pada kosmetik dan prduk makanan.

Deskripsi

Microcrystalline cellulose dimurnikan, depolimerasi selulosa sebagian dengan deskripsi; putih, tak berbau, tak berasa, bubuk kristal dengan partikel berpori. Secara komersial tersedia dengan ukuran, tingkat kelembapan berbeda untuk aplikasi yang berbeda .



Aplikasi Konsentrasi (%)
Adsorben 20–90
Antiadherent 5–20
Pengisi atau pengikat kapsul 20–90
Disintegran tablet 5–15
Pengisi dan pengikat tablet 20–90


Stabilitas dan kondisi penyimpanan

Microcrystalline cellulose tabil meskipun higrospik. Tempatkan ditempat yang tertutup dengan baik, sejuk dan kering.

Inkompatibilitas

Microcrystalline cellulose inkompatibel dengan agen oksidasi kuat.

Metode produksi

Microcrystalline cellulose dibuat dengan hidrolisis terkontrol dengan larutan asam mineral a-cellulose terdilusi menghasilkan pulp dari material berserat. Diikuti hirolisis, hidroselulosa dimurnikan dengan filtrsi dan cairan kental disemprot supaya kering, partikel berpori denagn distribusi yang meluas.

Keamanan

Microcrystalline cellulose digunakan secara luas dalam farmasetik oral dan produk makanan dan secara umum sebagai material non iritan dan nontoksik.

Microcrystalline cellulose tidak diabsorpsi secara sistemik bila diberikan secara oral sehingga potensi toksisitasnya kecil. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat mengakibatkan efek laksatif, tapi tidak bermasalah bila digunakan sebagai eksipien.

Beberapa tingkat microcrystalline cellulose secara komersial tersedia dalam cara pembuatan, ukuran partikel, kelmbapan, laju alir dan persyaratan fisik lainnya. Ukuran partikel yang besar biasanya menghasilkan laju alir yang lebih baik. Kelembapan yang rendah untuk material yang sensitive terhadap kelembapan. Tingkat densitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan laju alir. Campuran koproses microcrystalline cellulose seperti karagenan dan guar gum secara komersial tersedia.

Microcrystalline cellulose tidak memiliki aksi lubrikan karena koefisien friksinya yang rendah, tapi karena kemampuan nya dalam mengabsorbsi air (kelembapan) dapat bertindak sebagai anti aderen.

Microcrystalline cellulose mungkin tidak digunakan sebagai desintegran yang baik dibandingkan eksipien lain. Microcrystalline cellulose memiliki wicking action jika dikombinasi dengan desintegran lain. Alasan Microcrystalline cellulose sebagai desintegran yang cepat adalah mengganggu ikatan hidroksil dengan cepat ketika tablet disintegrasi di air. Hal yang harus diperhatikan yakni aksi diintegran dari Microcrystalline cellulose bergantung pada kompresi

Dapus

Raymond C Rowe, Paul J Sheskey, Siaˆn C Owen (ed.). 2006. Pharmaceutical Excipients

Edisi ke lima. USA: Pharmaceutical Press

James Swarbick, James C. Boylan.(ed.)1991. Encyclopedia of Pharmaceutical Tehnology Volume 1. USA : Macell Dekker

Larry L. Ausburger, Stephen W. Hoag (ed.). 2008. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet. Edisi ke tiga. Volum 2: rational design and formulation. Informa healthcare: USA

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan