Langsung ke konten utama

Mendesain Jus Kaya Serat


Foodreview.biz- Jus buah merupakan cairan yang diperoleh dari hasil perasan daging buah secara mekanis yang mempunyai warna dan flavor buah aslinya. Jus buah dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: (1) Fruit juice, adalah jus yang diperoleh dari hasil ekstraksi buah secara utuh; (2) Fruit juice from concentrate, adalah jus yang dibuat dari konsentrat buah dengan menambahkan air sehingga memiliki rasa yang hampir sama dengan fruit juice; (3) Fruit nectar, adalah jus buah yang telah ditambah air dan gula atau madu; (4) Concentrate fruit juice, adalah jus buah yang memiliki kadar air yang rendah karena kandungan airnya telah dikurangi dengan perlakuan fisik; (5) Dehydrated/powdered fruit juice, adalah produk hasil pengeringan jus buah, di mana seluruh air yang ada pada jus buah telah diuapkan. Produk ini berbentuk bubuk atau serbuk dan sebelum dikonsumsi perlu ditambahkan air.

Salah satu keunggulan dari jus buah adalah kandungan seratnya. Serat pangan memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat mencegah konstipasi, hemoroid, diabetes melitus, kanker usus besar, penyakit divertikulosis, obesitas, jantung koroner, dan tekanan darah tinggi.

Mengingat besarnya manfaat serat pangan bagi kesehatan, saat ini berkembang minuman jus kaya serat. Jus kaya serat adalah minuman yang diperoleh dari hancuran daging buah dengan penambahan air, gula, dan pengasam sesuai aturan yang ditetapkan. Kelemahan jus kaya serat adalah sering terjadi pemisahan antara cairan dan padatan serat. Hal ini membuat penampakan jus menjadi tidak menarik. Untuk menghindarinya, pada formulasi jus kaya serat umumnya ditambah bahan penstabil dan yang sering digunakan adalah golongan hidrokoloid. Bahan ini akan berperan sebagai pelindung koloid dengan melapisi seluruh permukaan padatan, sehingga mencegah terjadinya penggabungan partikel-partikel terdispersi, sehingga dihasilkan kestabilan suspensi.

Hidrokoloid yang umum digunakan untuk penstabil jus buah antara lain CMC (Carboxyl Methyl Cellulose), alginat, gum arab, gum xanthan, dan pektin. Tidak semua jenis hidrokoloid cocok untuk setiap jenis buah. Karakteristik buah menentukan kecocokan dengan hidrokoloid tertentu. Berikut adalah contoh-contoh hidrokoloid yang bisa digunakan dalam pembuatan jus berbahan baku buah eksotik.

Buah sirsak mengandung serat sebanyak 2 g dan vitamin C sebesar 20 mg dalam 100 g daging buah (Wirakusumah, 2004). Jus sirsak kaya serat terbaik diperoleh dengan menambahkan CMC 0.2% sebagai penstabil. Karakteristik jus terbaik mempunyai nilai kestabilan 100% selama penyimpanan 24 jam, kekentalan 4073.33 cP, nilai pH 3.87, Total Padatan terlarut (TPT) 16.87%, berwarna putih susu, rasa asam manis, dan disukai panelis. Tiap 1 takaran saji (240 ml) menyumbang 31.14% vitamin C dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) dewasa laki-laki (90 mg/hari) dan menyumbang 11.6%-13.92% serat makan dari kebutuhan sehari.

Buah jeruk dikenal sebagai sumber vitamin C. Kandungan vitamin C buah jeruk berkisar antara 30-49 mg/100 g daging buah yang dapat dimakan (Nio, 1992). Kadar serat jeruk manis 2.4 g/100 g buah (Mahan dan Escott-Stump, 2000). Jus jeruk kaya serat terbaik dihasilkan dengan penambahan penstabil gum xanthan 0.1%. Karakteristik produk ini mempunyai kestabilan 99.10% setelah disimpan 24 jam, kekentalan 77.67 cP, pH 3.76, TPT 13.07%, berwarna kuning, aroma jeruk agak kuat, dan berasa asam manis. Tiap satu takaran saji (240 ml) mengandung protein 0.55 g, lemak 0.36 g, karbohidrat 28.78 g dan menyumbang 123% vitamin C dari AKG dewasa laki-laki dan 19.8%-23.8% serat makan dari kebutuhan/hari.

Buah jambu biji, khususnya jambu biji merah dikenal masyarakat karena dapat mempercepat penyembuhan penyakit tertentu. Hal ini berkaitan dengan tingginya kandungan vitamin C pada buah. Tiap 100 g bagian yang dapat dimakan mengandung vitamin C 77.9 mg (Nio, 1992), serat pangan 5.4 g, karoten 0.69 mg (Nagy dan Shaw, 1980), dan likopen 5-7 mg. Likopen memiliki aktivitas antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kanker. Jambu biji juga mengandung tanin yang menimbulkan rasa sepat, tetapi bermanfaat memperlancar sistem pencernaan tubuh dan sirkulasi darah. Jus jambu biji merah kaya serat terbaik dihasilkan dengan penambahan penstabil CMC 0.2%. Karakteristik produk ini mempunyai kestabilan 99.10% setelah disimpan 24 jam, pH 3.75, TPT 14.07%, berwarna merah muda, aroma jambu agak kuat, dan berasa asam manis. Tiap takaran saji (240 ml) mengandung protein 0.63 g, lemak 0.21 g, karbohidrat 17.82 g dan menyumbang 67.9% vitamin C dari AKG dewasa laki-laki dan 18.06% serat makanan dari kebutuhan/hari.

Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang melimpah di Indonesia, banyak dikonsumsi secara langsung atau digunakan sebagai bumbu. Tomat kaya akan vitamin A, B1, dan C yang berguna untuk membersihkan darah dan pemulihan kesehatan. Manfaat tomat lainnya adalah sebagai pembersih hati, pencegah usus buntu akut dan mengobati artritis (Wirakusumah, 1995). Warna jingga pada tomat karena adanya karoten yang berperan sebagai provitamin A, sedangkan warna merah menunjukkan kandungan likopen. Likopen melindungi tubuh dari radikal bebas dan dapat mencegah kerusakan sel. Satu buah tomat berukuran sedang mengandung serat kasar 1.975 g dan serat total 9.375 g (Almatsier, 2005). Jus tomat kaya serat terbaik dihasilkan dengan penambahan penstabil CMC 0.25%. Karakteristik produk ini mempunyai kestabilan 100% setelah disimpan 24 jam, viskositas 273.75 cP, pH 4.05, TPT 12.32%, berwarna merah kekuningan, aroma tomat agak kuat, dan berasa asam manis. Tiap takaran saji (240 ml) mengandung protein 0.60 g, lemak 0.57 g, karbohidrat 28.25 g dan menyumbang 70.34% vitamin C dari AKG dewasa laki-laki serta 27.28% serat makan dari kebutuhan/hari.

Nenas merupakan buah tropis yang banyak terdapat di Indonesia. Produksi nenas di Indonesia pada tahun 2000 - 2005 berturut – turut adalah 3.932.99 ton, 4.949.68 ton, 5.555.88 ton, 6.770.89 ton, 7.099.18 ton, dan 9.250.82 ton (BPS, 2005). Buah nenas merupakan sumber vitamin, terutama vitamin C dan mengandung berbagai enzim seperti bromelin dan peroksidase serta bahan fitokimia serotonin yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain untuk mengurangi stres, menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah kanker. Menurut Duke (1997), kadar serat kasar 100 gram buah nenas adalah 0,4 – 0,5 gram dan serat total 1,2 gram. Serat nenas menyebabkan pengendapan pada jus nenas kaya serat. Jus nenas kaya serat terbaik dihasilkan dengan penambahan penstabil Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) 0,3 %. Produk ini mempunyai nilai kestabilan suspensi 93,67 % setelah disimpan 24 jam, viskositas 45,07 cP, pH 3,62, TPT 17,37 %, berwarna kuning, beraroma nanas kuat, dan berasa asam manis. Tiap satu takaran saji (240 ml) jus nenas kaya serat mengandung 0,17 g protein, 0,11 g lemak, 15,48 g karbohidrat, dan menyumbang 47.25 % vitamin C serta 34,08 % serat dari AKG/hari.

Pencampuran buah dan sayuran dapat dilakukan untuk meningkatkan cita rasa dan nilai gizi jus buah. Pembuatan jus jeruk dan wortel kaya serat selain meningkatkan nilai gizi juga meningkatkan penerimaan karena aroma kurang enak dari wortel (langu) dapat ditutupi oleh aroma segar dari jeruk. Wortel dikenal sebagai sayuran yang kaya akan vitamin A dalam bentuk provitamin A, yaitu 12000 SI/100 bagian bahan segar. Vitamin A antara lain berperan dalam proses penglihatan, diferensiasi sel, fungsi kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan pencegahan kanker serta penyakit jantung koroner. Wortel mengandung serat 0.90 g/100 bagian bahan segar. Jus jeruk wortel kaya serat terbaik dihasilkan dengan penambahan penstabil alginat 0.20%. Karakteristik produk ini mempunyai kestabilan 54.0% setelah disimpan 24 jam, pH 3.90, TPT 21.90%, berwarna oranye kekuningan, aroma jeruk agak kuat, dan berasa asam segar. Tiap takaran saji (240 ml) mengandung protein 0.36 g, lemak 0.0 g, karbohidrat 52.85 g, β karoten 1.28 RE dan menyumbang 65% vitamin C dari AKG dewasa laki-laki serta menyumbang 26.98% serat makan dari kebutuhan/ hari.

Kandungan vitamin C dan serat seluruh jus buah dapat dilihat pada Tabel 1. Syarat mutu jus buah dapat dilihat pada Tabel2. Dari Tabel ini dapat disimpulkan bahwa seluruh jus buah kaya serat memenuhi syarat SNI, yaitu pH maksimal 4 (kecuali jus tomat kaya serat) dan TPT minimal 10.

Rahmawati,
Staf Pengajar Jurusan ITP
Universitas Sahid Jakarta

Referensi

Almatsier, S., 2005. Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Duke, J. A. 1997. Handbook of Energy Crops. www.nanascomusus.htm. April 2006.
Mahan, L.K. dan S. Escott-Stump. 2000. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy. 10th ed. Philadelphia : W.B. Saunders Co.
Nio, O.K. 1992. Daftar Analisis Bahan Makanan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Wirakusumah, E. S. 2004. Sirsak, Benarkah Semakin Terdepak? Buletin Hortikultura Vol. 3 No. 2, Pebruari 2004.

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan