Langsung ke konten utama

Aplikasi Cocoa Powder pada Susu Coklat Liquid


Foodreview.biz- Susu dengan rasa coklat merupakan produk terfavorit sampai saat ini karena disamping rasa dan aromanya yang banyak disukai berbagai kalangan, unsur kesehatan pada susu dan coklat / cocoa juga sudah dikenal oleh konsumen.

Aplikasi cocoa powder pada susu coklat liquid

Kualitas cocoa powder sangat menentukan kualitas dari susu coklat yang akan dihasilkan. Aplikasi cocoa powder pada susu coklat dapat terbilang cukup kompleks karena berkaitan dengan warna, rasa, aroma dan kestabilan selama masa penyimpanan.

Faktor-faktor pada cocoa powder yang dapat mempengaruhi kualitas dari produk susu
coklat liquid adalah sebagai berikut:

Nilai pH

Semakin tinggi pH cocoa powder yang diaplikasikan ke dalam susu coklat, maka susu akan semakin kurang stabil terhadap panas yang dapat mengakibatkan terbentuknya gel (gelling)ataupun gumpalan lunak (curdling).

Di lain sisi, semakin alkalis cocoa powder yang diaplikasikan ke dalam susu, semakin kuat rasa dan aroma yang dihasilkan serta warna akan semakin gelap. Apabila pH terlalu rendah (misalnya dibawah 6 untuk produk natural cocoa powder), protein susu juga akan rusak karena sifat asam dari cocoa powder. Dalam hal ini, protein susu sangat sensitif terhadap pH. Semakin dekat pH cocoa powder dengan pH susu, semakin kecil kemungkinan ketidakstabilan yang ditimbulkan. Nilai pH cocoa powder yang biasa digunakan untuk aplikasi susu coklat adalah 6.5 – 7.0.

Kehalusan (Fineness)

Kehalusan pada cocoa powder sangat berperan terhadap kestabilan dan mouthfeel yang ditimbulkan. Semakin tinggi kehalusan dari cocoa powder, maka kestabilan cocoa powder pada susu akan semakin tinggi dan mouthfeel semakin halus (tidak terasa kasar / grity). Cocoa powder dengan kualitas tinggi biasanya memiliki kehalusan minimum 99.75% (melalui sieve 75µm) dimana akan memiliki kestabilan lebih tinggi dan optimalisasi dalam penggunaan stabilizer. Sedimentasi atau terbentuknya endapan merupakan permasalahan utama pada susu coklat apabila cocoa powder memiliki kehalusan yang rendah, biasanya fineness dibawah 99.5%. Hal ini berhubungan dengan stabilizer dimana apabila partikel cocoa powder terlalu besar/kasar, maka ikatan antara antara cocoa powder, protein susu dan stabilizer yang disebut sebagai thixotropic network akan lemah, akibatnya cocoa powder akan mengendap ke bawah dan terbentuk sedimen.

Shell content

Seperti halnya kehalusan, kadar shell (kulit biji coklat) dalam cocoa powder berpengaruh terhadap kestabilan dan mouthfeel. Cocoa powder dengan kandungan shell yang tinggi, apabila diaplikasikan ke dalam susu akan terbentuk endapan berupa titik-titik hitam yang tidak larut. Untuk produk susu coklat, biasanya diterapkan spesifikasi untuk shell content maksimum 1.75%. Kadar shell content cocoa powder yang tinggi dapat mengakibatkan pengendapan dan mouthfeel kasar pada susu. Disamping itu, shell content yang tinggi dimungkinkan dapat menimbulkan perubahan rasa/aroma pada susu coklat selama masa penyimpanan.

Mikrobiologi

Kualitas mikrobiologi pada cocoa powder juga perlu diperhatikan sebab susu merupakan media yang mudah untuk berkembang mikroorganisme dan spora. Kandungan mikroorganisme ataupun spora yang tidak memenuhi spesifikasi dapat berpengaruh terhadap kualitas organoleptik (warna, rasa, aroma), kestabilan, umur simpan serta keamanan (food safety) dari produk susu coklat. Cocoa powder dengan kandungan mikroorganisme atau spora yang tinggi dapat menyebabkan curdling, susu menjadi mengental serta rasa yang asam. Susu dalam kondisi tersebut tidak layak dikonsumsi karena dapat menyebabkan penyakit, terutama gangguan pencernaan. Bakteri yang bersifat patogen yang perlu diwaspadai dapat berkembang pada produk susu adalah Bacillus, Staphylococcus, Salmonella dan Escherichia coli.

Stabilizer

Pada aplikasi susu coklat, diperlukan stabilizer untuk menstabilkan cocoa powder pada susu. Fungsi stabilizer sangat penting pada produk susu coklat diantaranya adalah mencegah terbentuknya endapan cocoa powder selama masa penyimpanan serta berperan dalam mengatur kekentalan (viskositas) yang berhubungan dengan mouthfeel. Terbentuknya endapan cocoa powder merupakan permasalahan utama pada produk susu coklat liquid.

Untuk menghindari terjadinya pengendapan pada susu coklat, diperlukan ikatan/ jaringan antara cocoa powder, protein susu dan stabilizer yang disebut sebagai thixotropic network. Stabilizer yang dapat digunakan untuk susu coklat adalah carrageenan, alginat, xanthan gum, guar gum, gellan gum, sodium CMC, dan sebagainya. Parameter yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis stabilizer adalah jenis /asal susu, jenis cocoa powder, proses pemanasan dan homogenisasi serta pH dari larutan susu.

Aplikasi stabilizer pada susu coklat harus pada konsenstrasi yang optimum sebab apabila stabilizer terlalu banyak, maka susu akan sangat encer (watery) dan apabila stabilizer terlalu sedikit, maka akan terjadi pengendapan cocoa powder. Disamping itu, stabilizer sangat sensitif terhadap suhu dan pH. Parameter yang mempengaruhi dosis dari stabilizer adalah kuantitas dan kualitas dari cocoa powder yang ditambahkan, tipe stabilizer, suhu pada saat filling, proses pemanasan, kadar dan komposisi protein susu serta kadar lemak pada susu.

V. Erlita Kristianto, MSc, Research and Department PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA)

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver ...

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selai...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersus...