Langsung ke konten utama

Cincau Hijau Baik bagi Penderita Kanker



ipb.ac.id, CINCAU hijau, minuman segar berbentuk gel yang selama ini digunakan untuk mendinginkan "panas dalam", ternyata menyimpan potensi besar. Penelitian tim dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor bersama Bagian Anatomi Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menemukan bahwa cincau hijau mempunyai aktivitas anti-oksidan dan mampu mematikan sel kanker.

Menurut salah satu peneliti, Dr Ir Fransiska R Zakaria MSc dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, pemberian ekstrak cincau hijau meningkatkan nekrosis (kematian) sel tumor pada mencit secara signifikan. Hasil itu menunjukkan cincau hijau mempunyai komponen bio-aktif yang mampu membunuh sel kanker.

Tim juga meneliti pengaruh cincau terhadap enzim-enzim fase satu dan fase dua. Keduanya merupakan enzim yang berperan dalam detoksifikasi atau pengeluaran senyawa kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh seperti polutan, bahan aditif makanan, obat dan sebagainya.

Dalam melakukan detoksifikasi, enzim fase satu atau sistem enzim mono-oksigenase melakukan oksidasi dan menghasilkan radikal bebas. Zat-zat itu kemudian dinetralkan oleh enzim fase dua atau sistem enzim konjugasi menjadi komponen larut air yang bisa dikeluarkan lewat urine. Hasilnya, ekstrak cincau hijau tidak meningkatkan aktivitas enzim fase satu, sebaliknya meningkatkan aktivitas enzim fase dua secara signifikan. Artinya, cincau hijau mampu menyingkirkan senyawa-senyawa yang berbahaya bagi tubuh termasuk pemicu kanker.

***

SEJAUH ini zat yang berkhasiat anti-oksidan dan antikanker dalam cincau belum diisolasi. Sebagai orang yang bergelut di bidang penelitian pangan, prioritas Fransiska dan kawan-kawan adalah mendapatkan pangan fungsional, yaitu bahan makanan yang berkhasiat untuk kesehatan. Bukan mencari obat.

"Proses ekstrak murni dan isolasi zat aktif membutuhkan waktu lama dan biaya mahal. Selain itu, efektivitas ekstrak murni cincau harus minimal 30 kali lebih tinggi dari ekstrak kasar yang digunakan di masyarakat saat ini. Jika kurang dari itu, tidak ekonomis," ujarnya.

Fokus penelitian yang dibiayai dengan dana hibah dari Departemen Pendidikan Nasional itu menyediakan makanan yang lezat, sehat, mudah didapat, yang bisa menurunkan risiko kanker pada orang sehat serta bermanfaat bagi penderita kanker untuk menurunkan keparahan penyakit dengan menekan stres oksidatif serta mematikan sel kanker.

Penderita kanker sulit mendapatkan makanan yang tepat karena alih-alih menguatkan pertahanan tubuh, makanan yang baik bagi orang sehat kadangkala justru menyuburkan sel kanker yang sedang menguasai tubuh penderita. Sebaliknya, makanan atau obat yang bisa mematikan sel kanker juga mematikan sel sehat.

Dari penelitian Fransiska dan kawan-kawan, cincau hijau sangat aman bagi sel sehat sekaligus mampu mematikan sel tumor. Sebagai makanan/ minuman, cincau juga sangat sesuai karena rasanya segar, cita rasanya mild (tidak menyengat) sehingga bisa diterima kebanyakan orang serta orang sakit karena tidak memicu rasa mual dan muntah.

***

PEMILIHAN cincau hijau untuk diteliti karena hasil ekstrak daun cincau (Cyclea barbata L Miers dan Premna oblongifora) yang berbentuk gel lembut dan lezat itu digunakan masyarakat untuk mendinginkan "panas dalam".

Secara ilmiah, "panas dalam" berkaitan dengan inflamasi atau peradangan. Seseorang yang menderita "panas dalam" berarti sistem kekebalan tubuhnya sedang melawan sesuatu, bisa kuman maupun sel tumor.

Dalam penelitian pendahuluan, di mana tim memaparkan ekstrak tanaman cincau, baik daun, batang, maupun akar dengan limfosit (salah satu jenis sel darah putih) manusia, diketahui cincau tidak meningkatkan jumlah sel limfosit. Sebaliknya juga tidak mematikan sel limfosit. Artinya, cincau tidak meningkatkan kekebalan tubuh, sebaliknya juga tidak bersifat toksik.

"Limfosit merupakan sel yang paling rentan terhadap paparan zat asing. Jika cincau tidak merusak limfosit, besar kemungkinan cincau tidak akan merusak sel-sel lain yang lebih kuat," papar Fransiska.

Potensi cincau juga diuji dengan cara dipaparkan pada empat jenis sel kanker, yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara. Hasilnya, ekstrak pelbagai bagian tanaman cincau itu mampu mematikan 55-90 persen sel leukemia.

Kemampuan tertinggi (90 persen) ditunjukkan oleh ekstrak akar. Namun, sebagai pangan fungsional, akar cincau tidak tepat. Selain rasanya pahit, kemampuannya hanya dua sampai tiga kali dari ekstrak daun. Sementara kemampuan cincau membunuh sel kanker lain sekitar 60 persen.

Saat ini, tim Fransiska sedang melakukan penelitian untuk mengetahui mekanisme ekstrak cincau hijau dalam membunuh sel kanker. Selain itu juga diteliti produk diversifikasi dari cincau hijau selain yang kita kenal selama ini. (ATK)



Sumber : http://www.kompas.com

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver ...

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selai...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersus...