Langsung ke konten utama

Es Krim yang Halal


pusathalal.com, "Siapa tak suka es krim?”  Rasanya, tak akan ada yang menjawab ”saya!”.  Bisa dikatakan hampir semua orang menyukai es krim, apalagi jika dimakan dalam cuaca panas, tentu akan terasa lebih nikmat.  Akan tetapi, di balik kenikmatan tersebut kita perlu berhati-hati mengingat tidak semua es krim halal dimakan, tergantung kepada komposisi ingredien yang digunakan.  Oleh karena itu marilah kita simak bagaimana es krim dibuat dan dari bahan bahan apa saja.  Sebelumnya akan dijelaskan sejarah pembuatan es krim dan jenis- jenis produk sejenis es krim.

Pembuatan es krim agaknya diilhami oleh kebiasaan orang-orang kuno yang biasa mencampurkan salju dengan buah-buahan atau jus buah untuk dimakan di mana kebiasaan ini diperkirakan berasal dari Cina.  Kebiasaan membuat makanan dari campuran salju dan buah atau jus buah, yang berikutnya disebut sebagai makanan ice dessert ini kemudian menyebar ke Eropa pada akhir abad ke-13.  Akan tetapi, makanan seperti ini selama 500 tahun berikutnya hanyalah menjadi makanan para aristokrat (golongan ningrat), belum menjadi makanan orang kebanyakan.  Setelah ditemukannya alat pembuat es krim manual (digerakkan dengan tangan, bukan dengan mesin) barulah makanan seperti ini mulai diproduksi secara massal dan dijual di restoran-restoran.  Industri es krim kemudian mulai berdiri pada tahun 1851 dan setelah itu berkembang secara pesat khususnya setelah ditemukannya refrigerator (kulkas) dan alat pembuat es krim yang digerakkan dengan mesin.

  
Produk-produk es krim dan sejenisnya sebetulnya ada beberapa di mana perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya terletak pada jumlah relatif dan jenis ingredien (bahan) penyusunnya.  Di Barat sana perbedaan antara yang satu dengan yang lain dapat dikenali dengan kelompok produk ybs, akan tetapi di Indonesia kelihatannya belum ada istilah yang tepat yang membedakan antara satu jenis produk dengan produk yang lain, kesemuanya disebut es krim dan es saja.  Berdasarkan yang berlaku di negara Barat es krim standar mengandung lemak sebanyak 10% dan padatan susu bukan lemak sebanyak 11%.  Di beberapa negara lemak yang digunakan harus berasal dari lemak susu (lemak yang diperoleh dari susu, khususnya susu sapi), jika berasal bukan dari lemak susu maka produknya tidak boleh dinamai es krim.  Akan tetapi, di negara lainnya seperti Islandia, Portugal, dan UK boleh menggunakan lemak yang bukan lemak susu dan jika lemaknya secara keseluruhan adalah lemak susu maka produknya dinamakan dairy ice cream.

Produk produk lain yang sejenis dengan es krim adalah pertama milk ice yaitu yang dibuat dari susu dan biasanya tanpa ada tambahan lemak dari sumber lain, kadar lemaknya antara 2,5 sampai 3%.  Custards dibuat dari telur atau kuning telur dan di Amerika dipersyaratkan kandungan padatan kuning telurnya minimal 1,4%.  Kedua produk yang disebutkan, di samping es krim, memiliki ciri mengandung lemak yang relatif tinggi. 

Produk beku lain yang tidak mengandung atau sedikit mengandung lemak juga ada dan sering dikelompokkan ke dalam kelompok yang sama dengan produk yang telah disebutkan sebelumnya.  Yang pertama adalah water ice, produk ini dibuat dari jus buah, gula, dan pengasam.  Penstabil, pewarna, perisa (flavor) dapat ditambahkan ke dalam produk ini.  Di Indonesia produk beku seperti ini dikenal dengan nama es ”Lolly”.  Produk berikutnya yaitu sherbets dan sorbets, keduanya mirip dengan water ice, akan tetapi mengandung sejumlah kecil padatan susu dan kadang-kadang mengandung whipping agent (bahan yang membantu agar produk dapat mengembang jika ditambahkan udara ke dalamnya).

Cara Pembuatan Es Krim

Pembuatan es krim melibatkan tahap-tahap (secara berurutan): formulasi, pencampuran ingredien, pemanasan, homogenisasi, pendinginan dan penambahan udara, pembekuan, penambahan bahan-bahan lain, pengemasan, pengerasan, distribusi.  Mula-mula ingredien (bahan) yang dibutuhkan diformulasi sesuai dengan standar yang ditetapkan atau sesuai dengan kebutuhan, kemudian dipanaskan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme awal dan membunuh bakteri patogen (penyebab penyakit), lalu dihomogenisasi agar semua bahan dapat tercampur dengan sempurna dan merata (homogen).  Setelah itu, didinginkan dan ditambah udara ke dalam campuran bahan agar bahan mengembang sesuai dengan derajat pengembangan (overrun) yang diinginkan.  Jika dikatakan overrun suatu es krim 60 itu artinya es krim tersebut volumenya telah mengembang sebanyak 60% dari volume semula (sebelum adanya proses) akibat adanya penambahan udara ke dalam campuran ingredien.  Proses selanjutnya yaitu bahan dibekukan, setelah beku dapat ditambahkan bahan-bahan lain seperti potongan buah, potongan cokelat, dll; dikemas dan dikeraskan (dengan pembekuan) lalu es krim siap untuk didistribusikan dalam keadaan beku. 


Dari segi proses pembuatannya tidak ada yang kritis dalam hal pengaruhnya terhadap kehalalan es krim, akan tetapi menjadi kritis apabila dalam suatu pabrik dihasilkan es krim yang halal dan yang tidak halal karena tidak boleh bercampur antara yang halal dengan yang tidak halal, keduanya harus menggunakan peralatan dan tempat yang terpisah, jika tidak, maka produk es krim yang dihasilkan dari proses di mana dihasilkan juga es krim yang tidak halal, tidak boleh diklaim halal.

Bahan (Ingredien) Pembuat Es Krim
             
Bahan pembuat es krim dan fungsinya disajikan pada tabel berikut. 

Bahan
Fungsi utama
Lemak
Menentukan flavor, tekstur (kekerasan, konsistensi) danmouthfeel (rasa yang berkaitan dengan adanya lemak, jika lemaknya banyak rasanya seperti penuh dan berat, jika sedikit seperti ringan)
Padatan susu bukan lemak
Menentukan tekstur dan konsistensi, kemanisan dan kemampuan menangkap udara
Gula
Menentukan kemanisan dan meningkatkan tekstur
Perisa (flavouring)
Menghasilkan flavor (citarasa)
Pewarna
Meningkatkan penampakan dan menegaskan flavor
Pengemulsi
Meningkatkan kemampuan mengembang (whipping) dan tekstur
Penstabil
Meningkatkan kekentalan (viskositas), pemerangkapan udara, tekstur dan suhu di mana es krim meleleh
Ingredien yang dapat meningkatkan nilai tambah
Menambah flavor dan memperbaiki penampakan
             
Susu penuh dapat digunakan sebagai sumber lemak dan padatan susu bukan lemak, walaupun demikian masih memerlukan tambahan lainnya untuk memenuhi kadar lemak dan padatan susu tanpa lemak yang diinginkan.  Krim (pada pemisahan susu penuh dengan menggunakan alat pemisah krim akan diperoleh dua bagian yaitu krim yang kaya akan lemak dan skim) dapat digunakan sebagai sumber lemak.  Sumber lemak lainnya yaitu mentega dan sweet cream, kadang kadang digunakan pula fraksi lemak susu.  Selain itu, demi mendapatkan harga es krim yang murah dan dianggap lebih sehat maka pada saat ini banyak pula es krim yang dibuat dengan substitusi lemak nabati (lemak yang diperoleh dari tanaman) seperti minyak sawit, minyak kedele, minyak biji kapas atau campuran minyak-minyak ini.  Dari bahan-bahan yang disebutkan di atas tidak ada yang rawan dari segi kehalalannya.
             
Di samping diperoleh dari susu penuh, padatan tanpa lemak dapat diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya yaitu susu penuh pekat (concentrated whole milk), bubuk susu skim, bubuk susu penuh, sweet cream buttermilk kering (diperoleh dari hasil samping pembuatan mentega di mana dalam pembuatannya tidak melibatkan fermentasi bakteri), dan bubuk whey (ada berbagai jenis whey yang digunakan di antaranya yaitu whey yang telah dihilangkan sebagian besar laktosanya dan konsentrat protein whey).  Dari bahan-bahan sumber padatan tanpa lemak ini yang berstatus syubhat adalah whey karena wheydiperoleh dari hasil samping penggumpalan susu pada tahap pembuatan keju atau kasein di mana proses penggumpalan tersebut biasanya menggunakan enzim yang dapat berasal dari hewan (sapi, babi) atau mikroorganisme di samping penggumpalan juga dapat dilakukan dengan menggunakan asam.
             
Gula pasir banyak digunakan sebagai bahan pemanis pada es krim.  Selain itu dapat pula digunakan sirup jagung (hasil hidrolisis pati jagung) yang dapat berupa bubuk (powder) atau sirup (cairan kental).  Pemanis lainnya adalah sirup glukosa, sirup maltosa (high maltosa syrup) dan sirup fruktosa (high fructose syrup).  Pembuatan berbagai sirup di atas dapat dilakukan dengan dua metode utama yaitu hidrolisis (pemecahan molekul dengan bantuan air) asam dan hidrolisis enzimatik (menggunakan enzim).  Pembuatan sirup gula dengan menggunakan proses hidrolisis enzimatik memiliki keuntungan yaitu produknya berwarna jernih dan tidak menghasilkan senyawa pahit. Itu sebabnya banyak sirup ini diperoleh dengan menggunakan enzim di mana salah satu enzim yang diperlukan yaitu enzim a-amilase, sayangnya enzim ini di samping dapat diperoleh dari mikroorganisme juga dapat diperoleh dari hewan.  Oleh karena itu status kehalalan sirup gula adalah syubhat.
             
Di antara penstabil yang dapat digunakan pada pembuatan es krim, ada dua yang berstatus syubhat yaitu gelatin dan gum xanthan, sedangkan lainnya tidak masalah karena berasal dari tanaman (berbagai jenis gum), rumput laut (karagenan, alginat, agar-agar) dan turunan selulosa (CMC dan selulosa mikrokristalin; selulosa sendiri berasal dari tanaman).  Gelatin dapat diperoleh dari babi, sapi atau ikan, sedangkan xanthan gum adalah hasil fermentasi sehingga kehalalannya tergantung kepada media yang digunakan pada waktu pembuatan xanthan gum.  Di antara penstabil yang digunakan dalam pembuatan es krim, gelatin termasuk yang paling banyak digunakan.
             
Di antara bahan-bahan lainnya yang biasa digunakan dalam pembuatan es krim yaitu pengemulsi (emulsifier), pewarna dan perisa (flavor) maka pengemulsi dan perisa berstatus syubhat seperti sudah sering dibahas pada tulisan tulisan sebelumnya.  Pewarna juga bisa bermasalah karena pewarna biasanya tidak selalu berada dalam bentuk murninya melainkan dilarutkan dalam suatu pelarut, dibuat dalam bentuk emulsi atau disalut (dienkapsulasi) sehingga kehalalannya tergantung kepada kehalalan bahan bahan pelarut, pengemulsi dan bahan penyalut yang digunakan.
            
Yang juga sangat penting diperhatikan, khususnya es krim yang berasal dari luar negeri (negara non-Muslim), adalah adanya es krim yang di dalamnya mengandung minuman keras seperti brandy, whisky, rhum, dll.  Es krim yang di dalamnya ada terkandung minuman keras seperti ini statusnya jelas haram.
             
Sebagai kesimpulan, beberapa ingredien yang patut diperhatikan pada produk es krim adalah whey, sirup glukosa, gelatin, pengemulsi, perisa (flavor) karena statusnya syubhat, sedangkan yang jelas haram adalah es krim yang mengandung minuman keras seperti brandy, whisky dan rhum.  Yang paling aman adalah membeli es krim yang di kemasannya telah ada nomor pendaftaran di Depkes atau Badan POM (Nomor MD atau ML) dan ada logo halal, jika keduanya ada berarti produk tersebut telah dijamin kehalalannya oleh pihak yang berwenang.

Oleh: Dr. Ir. Anton Apriyantono

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan