pusathalal.com, Pada mulanya sosis lebih banyak dikenal di Barat (itu
sebabnya banyak nama sosistersebut yang masih memiliki
nama Barat), akan tetapi sekarang sosis sudah dikenal di mana-mana termasuk di
Indonesia .
Banyak produk makanan dan resep masakan Indonesia yang menggunakan sosis,
dari mulai roti isi sosis, tumis mengandung potongan sosis,
sop mengandung potongan sosis, dll. Rasa yang enak dan
tekstur sosis yang empuk menjadikansosis termasuk makanan yang disukai oleh
berbagai kalangan.
Bagi seorang Muslim yang
mengetahui cara pembuatan sosis yang biasa dilakukan di negara Barat,
mendengar sosis akan membuat ngeri karena dalam
pembuatannya tidak pernah terlepas dari penggunaan unsur dari babi baik itu
dagingnya, lemaknya, darahnya, maupun hatinya, dll. Untungnya sudah
banyak sosis yang dibuat di dalam negeri dan telah
mendapatkan sertifikat halal (ditandai oleh adanya label halal pada kemasannya)
sehingga kita tidak perlu ragu mengonsumsi sosis yang telah mendapatkan sertifikat
halal ini. Walaupun demikian, kita perlu mengetahui bagaimana cara
membuat sosis dan bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatannya, hal ini agar kita bisa menyikapi sosis secara tepat sehingga kita bisa
terhindar dari mengonsumsi makanan yang haram.
Jenis Sosis
Sosis sendiri merupakan produk daging giling yang diberi bumbu, ditambah
lemak dan bahan-bahan lainnya, dapat mengalami proses kuring (proses pemeraman
dengan penambahan nitrit dan garam yang dimaksudkan untuk memperbaiki warna,
rasa, dan ketahanan simpan daging), pemasakan dan pengasapan. Secara umum
ada 6 jenis sosisseperti terlihat pada tabel
berikut.
Jenis dan
karakteristik sosis
Jenis
|
Karakteristik
|
Contoh
|
Sosis segar
|
Bahan utama daging giling
halus, digarami tapi tidak dikuring, dibungkus dengan selongsong alami, tidak
dimasak dan harus disimpan beku atau disimpan dingin, flavor (aroma dan rasa) sosisterutama
berasal dari rempah-rempah
|
Country style sausage
Breakfast sausage
Bratwurst
Italian sausage
Polish sausage
|
Sosis tidak dimasak tapi diasapi
|
Bisa dikuring atau tidak,
diasapi tapi tidak dimasak, harus disimpan dingin
|
Kielbasa
Smoked pork sausage (sosisbabi asap)
|
Sosis masak
|
Kebanyakan menggunakan daging
cincang (dalam bentuk teremulsi), dikuring dan diasapi, dimasak sampai matang
penuh, harus disimpan dingin
|
Frankfurters
Wieners
Vienna sausage
|
Sosis fermentasi
|
Dikuring, banyak menggunakan
rempah-rempah, bentuk fisik kering atau semikering, memiliki tekstur yang
kenyal, aktivitas air rendah, banyak mengandung asam laktat, pH rendah, masak
penuh atau setengah masak, siap dikonsumsi, penyimpanan dingin tidak diperlukan
|
Thuringer
Salami
Pepperoni
Cervelat
|
Luncheon meats
|
Dikuring, dimasak sampai
matang penuh, dalam bentuk irisan-irisan, bisa diasapi atau tidak, kebanyakan
ada penambahan air, teremulsifikasi atau dalam bentuk restrukturisasi
(dibentuk kembali)
|
Dutch loaves
Headcheese loaves
Scrapple
|
Jenis sosis lainnya
|
Terbuat dari hasil samping
industri daging, daging campuran, specialty sausages
|
Blood sausage (sosis darah)
Liverwurst
|
Dari segi nama kita harus
hati-hati mengingat nama tidak mencerminkan apa yang terkandung didalam sosis,
sebagai contoh jika disebut sosis sapi maka tidak berarti hanya
menggunakan semua bahan yang berasal dari sapi atau hanya menggunakan daging
sapi, tapi bisa mengandung lemak hewan lainnya atau tetelan daging hewan
lainnya atau adanya unsur darah, dll. Hal ini penting kita perhatikan
khususnya untuk sosis impor, sedangkan untuk sosis dalam negeri jaminan kehalalan yang
ditunjukkan dengan adanya logo halal resmi merupakan hal yang mutlak
diperhatikan. Dalam aturan penamaan sosisdi negara maju sudah
ditetapkan, sayang di Indonesia
sendiri sejauh pengetahuan penulis belum ada. Penulis ambilkan contoh
aturan penamaan yang berlaku di Jerman:
- Jika hanya disebut sosis maka sudah otomatis dari babi,
baik lemak ataupun dagingya.
- Jika disebut sosis sapi, maka dagingnya sebagian
besar dari daging sapi, namun lemaknya bisa dari mana saja dan umumnya
adalah dari lemak babi.
- Jika sosisnya semuanya dari sapi dan tanpa bahan dari hewan lain, maka penamaannya harus disebutkan nama hewannya dan ditambahkan kata murni, jadi harus `sosis sapi murni`.
Penamaan sosis menjadi lebih kompleks untuk produk-produk pate atau dapat diterjemahkan sebagai sosis pasta atau sosis pasta hati. Masalah
dengan penamaansosis pasta ini yaitu seringkali nama
tidak menggambarkan kandungan yang sebenarnya. Sebagai contoh, sosis pasta sapi tidak hanya mengandung bahan-bahan dari sapi saja
tetapi dapat hatinya berasal dari babi, begitu juga lemaknya (lihat Tabel
berikut). Sebagai informasi, hati babi lebih disukai dari hati sapi
karena hati sapi rasanya pahit.
Contoh nama yang tidak menjamin
kandungan yang sebenarnya
Nama Produk
|
Bahan Baku
|
Sosis sapi
|
daging sapi
lemak (bisa sapi atau hewan
lainnya)
tetelan babi
|
Pasta hati angsa
|
hati angsa
daging babi
lemak babi atau angsa
|
Pasta hati unggas umumnya
(ayam, kalkun, angsa)
|
daging babi
daging unggas
lemak (bisa babi atau hewan
lainnya)
hati (bisa hati unggas, bisa
juga hati babi)
jantung unggas, dll
|
Cara Pembuatan Sosis
Walaupun jenis sosis banyak, akan tetapi secara umum ada 4
tahap utama pembuatan sosis yang berlaku untuk semua jenis sosis yaitu: tahap penggilingan atau
pencacahan daging, pembuatan emulsi, pengisian bahan ke dalam selongsong sosis(casing) dan pengemasan.
Pada tahap awal biasanya akan
disiapkan daging giling atau daging cacah dan pada saat bersamaan bahan emulsi
tanpa daging juga disiapkan, setelah itu dilakukan pencampuran bahan emulsi dan
daging pada suhu rendah dan waktu tertentu. Setelah terbentuk emulsi yang
baik maka bahan dimasukkan ke dalam selongsong sosis.
Untuk jenis sosis tertentu diperlukan tahap pematangan
dan/atau pengasapan. Tahap pemasakan dan pengasapan biasanya dilakukan
pada satu tempat yang sering disebut dengan ruang asap (smokehouse)
di mana suhu dan kelembapan ruangan bisa diatur disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk jenis sosis fermentasi akan ada tahap
fermentasi. Fermentasi biasanya dilakukan dengan menambahkan starter
(bakteri asam laktat) lalu sosis ditempatkan dalam ruang asap yang juga
berfungsi sebagai ruang fermentasi di mana suhu dan kelembapannya diatur.
Bahan Pembuat Sosis
Titik kritis kehalalan sosis terletak pada bahan pembuat sosis ini di mana secara umum bahan pembuat sosis terdiri dari: daging mentah, garam,
fosfat, bahan kuring, air, pengawet, bumbu, perisa (flavouring), antioksidan,
selongsong sosis, bahan pengikat dan bahan
pengisi.
Titik paling kritis kehalalan sosis adalah daging yang digunakan karena
sering tidak hanya satu jenis daging saja yang digunakan, bisa merupakan
campuran. Di samping itu hasil samping industri daging sering dimanfaatkan
untuk membuat sosis seperti daging tetelan, daging sisa
proses trimming,
dll. Tentu saja selain bukan daging babi, daging lain yang tidak
disembelih secara Islami juga tidak boleh digunakan. Di samping itu, ada
juga kulit (kulit babi) dan jeroan seperti jantung yang dimanfaatkan untuk
pembuatan sosis, sedangkan hati memang sudah
dikenal digunakan untuk pembuatan sosis sehingga dikenal sosis hati seperti telah dijelaskan
sebelumnya.
Dari bahan-bahan
yang biasa digunakan dalam pembuatan sosis, cukup banyak pula yang
kehalalannya rawan. Bahan yang rawan kehalalannya di antaranya:
1.
Fibrimex (protein plasma darah
sapi). Bahan ini diperoleh dari darah sapi dan digunakan untuk tujuan
mengeraskan otot daging (membuat crosslink) supaya diperoleh tekstur sosis yang diinginkan.
2.
Gelatin berasal dari kulit dan tulang
hewan dan kadang digunakan pada pembuatansosis sebagai pengikat air dan pengental.
3.
Whey danKedua bahan ini digunakan untuk
mengikat air dan pengemulsi.
4.
Walaupun kebanyakan bumbu yang
digunakan adalah rempah- rempah dalam bentuk bubuk, akan tetapi ada sebagian
bumbu yang digunakan dalam bentuk emulsi. Dengan demikian kehalalannya sangat
tergantung kepada kehalalan emulsifier yang digunakan di mana secara umum
status kehalalan emulsifier adalah syubhat.
5.
Perisa yang cukup banyak digunakan
adalah perisa asap di mana jenis ini biasanya tidak bermasalah. Akan
tetapi, ada pula jenis perisa lain yang kadang-kadang digunakan bersama-sama
dengan campuran bumbu. Nah, perisa yang jenis ini bisa mengandung bahan hewani
di dalamnya.
6.
SelongsongSecara umum ada dua jenis
selongong sosis yaitu yang alami dan yang
sintetik. Selongsong alami biasanya dibuat dari usus babi dan kambing,
ada juga yang dari bagian saluran pencernaan lainnya baik dari babi, kambing,
maupun sapi. Yang sintetik ada yang terbuat dari kolagen (salah satu
jenis protein hewan, bahan asal pembuatan gelatin, banyak terdapat di kulit dan
tulang hewan), ada pula yang terbuat dari selulosa (bahan yang bisa diperoleh
dari kayu), dan plastik.
Mengingat sangat rawannya kehalalan sosis maka mereka yang sering bepergian ke
luar negeri non-Muslim maka mutlak harus menghindari sosis,
kecuali di sana
ditemukan sosis yang telah dijamin kehalalannya.
Ada memang sosis yang dibuat di negara Muslim yang
telah dijamin kehalalannya yang beredar di negara non- Muslim. Untuk
Muslim Indonesia pilihlah sosis yang sudah bernomor MD atau ML yang
berlabel halal. Hindari yang tidak berlabel halal baik produk impor maupun
produk dalam negeri.