Langsung ke konten utama

Praktis dan Mudah dengan Bumbu Instan


 

pusathalal.com, Memasak merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan, khususnya para ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam hal memasak, bumbu merupakan salah satu elemen penting agar masakan enak dan nikmat dikonsumsi.


Perkembangan produk pangan dan teknologi kini semakin maju. Mengolah bumbu yang biasanya “diulek” kini bisa didapat dengan hanya tinggal tuang dan campur. Bumbu-bumbu instan kemasan sudah dapat menggantikan aneka campuran bumbu tradisional sebelumnya. Kini membuat kari, opor, rendang, semur, aneka sayuran, nasi goreng dan ayam goreng hanya tinggal membeli bumbu instan saja.

Bumbu instan banyak dijual di supermarket, toko dan warung terdekat, dan harganya pun relatif murah. Tidak mengherankan jika banyak keluarga yang mulai beralih dengan menggunakan bahan ini dalam aneka masakan. Bukan sekedar praktis dan ekonomis, kualitas dan rasa yang ditawarkannya pun bisa dikatakan hampir sama dengan bumbu tradisional yang sering kita gunakan. Bagi penggemar dan pengamat kuliner, tentu dapat merasakan perbedaan antara keduanya. Namun bagi konsumen awam, perbedaan itu masih bisa ditoleransi.

Bumbu instan memang praktis, namun bagaimana dengan kehalalannya. Ini yang mesti mendapat perhatian, sebab kita tidak mengetahui secara persis bahan apa saja yang ada di dalamnya, seperti layaknya bumbu tradisional yang biasa kita siapkan.


Cermati kehalalannya


Berbeda dengan bumbu tradisional yang biasanya dipergunakan, bumbu instan biasanya dikemas dalam kemasan sachet plastik dan botol yang beranek a ukuran. Bentuk fisik bumbu instan ini biasanya berbentuk bubuk maupun cair. 


Untuk produk bumbu instan, bahan tradisional memang dipergunakan sebagai salah satu bahan dasarnya. Namun porsinya tidak seperti bumbu tradisional pada umumnya. Beberapa bumbu instan hanya menggunakan ekstrak bahan tradisional yang telah diolah sedemikian rupa. Ada juga bahan lain yang dipergunakan seperti bahan perasa, pewarna maupun pengawet. 


Bagaimana dengan aspek kehalalannya? Untuk bumbu yang berasal dari tumbuhan mungkin tidak menjadi masalah. Namun bagaimana dengan aneka bahan tambahan lainnya?


Untuk bahan tambahan ada beberapa bahan yang mesti diperhatikan, seperti MSG (monosodium glutamate) atau vetsin , kaldu, yeast extract dan flavor (perisa). MSG hampir ada pada setiap jenis bumbu instan, baik bubuk maupun cair. Titik kritisnya terdapat pada media fermentasi (MSG adalah produk fermentasi). Harus dipastikan bahwa media yang digunakan terbebas dari bahan haram dan najis termasuk bahan penolong (enzim dan antibusa)

  Kaldu sering digunakan untuk menimbulkan rasa khas daging, baik daging sapi maupun ayam. Kaldu ini diekstrak dari bahan hewani, seperti tulang dan daging. Nah, apakah hewannya halal? Jika hewan halal, penyembelihannya pun harus sesuai dengan syariah.

Rasa daging juga bisa muncul dari sejenis jamur (yeast) yang diekstrak. Sebagai produk mikrobial, yeast juga harus dilihat proses produksinya, terutama media yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.


Pemakaian bahan perasa (flavor) juga perlu diperhatikan kehalalannya. Flavor bisa tersusun dari beberapa bahan hingga ratusan. Sehingga harus dipastikan juga, bahan-bahan yang digunakan adalah halal serta terbebas dari bahan haram dan najis. (Ah).



(halalmui.org, ilustrasi kuliahdapatkerja.com)

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bread Improver dan Para Pemainnya

Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sourdough dan sponge and dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman moderen menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough untuk menjelaskan singkatnya waktu fermentasi. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang maksimal yang dikenal dengan nama bread improver. Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam Bread Improver

Resep Liang Teh & Cara Masaknya

  Bahan bahan liang teh bisa didapatkan di toko obat china yang menjual jamu2 tradisional, jika dijakarta bisa ditemukan didaerah glodok. Biasanya bahan bahan tersebut sudah dalam 1 paket.    Berikut bahan-bahannya untuk membuat Liang Teh : 1. Mesona Palustris (Cincau Hitam/Grass Jelly Drink) / sienchau (xiancao) Ekstrak daun cincau hitam memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi yang berasal dari golongan flavonoid, polifenol, maupun saponin. Menurut penelitian (Nurdyansyah dan Widyansyah (2017) yaitu ekstrak daun cincau hitam memiliki nilai IC50 66,67 ppm serta total fenol sebesar 829,7 ppm. Nilai IC50 tersebut membuktikan bahwa tanaman cincau hitam berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang mampu sebagai antioksidasi dalam tubuh akibat paparan senyawa radikal bebas. Berdasarkan review yang berjudul Beneficial Effect of Mesona palustris BL: A Review on Human and Animal Intervention terbukti bahwa cincau hitam memiliki kandungan antioksidan. Selain itu, pangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR

  Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman. 1. Faktor Fisika  Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:   A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.   B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.   C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan